Palu – Nilai-nilai luhur sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat kita, ini bisa terlihat masyarakat sudah mengikuti trend kebarat-baratan dalam berkehidupan, serta sebagai wadah untuk menampung saran dan pendapat dari masyarakat mengenai pelaksanaan nilai- nilai luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana tertuang pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
Demikian disampaikan Anggota DPD RI oleh Ahmad Syaifullah Malonda dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat yang dilakukannya di Kota Palu dikota Palu (17/2/2017).
Terlihat antusias masyarakat dalam mengikuti acara yang dilaksanakan di Balai Sebaguna Kecamatan di kota Palu tersebut, diantaranya peserta yang bernama Karmin, menanyakan kepada anggota DPD RI yang terpilih dua periode ini.
“Bagaimana langkah kita melihat fenomena berkehidupan remaja yang melakukan kehidupan pacaran dikaitkan dengan berkehidupan berpancasila?,” Tanya Karmin.
Lalu Malonda menjawab dengan lugas dan tegas “kita mengenal Pancasila pada sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, jika kita menghadirkan hal ini dalam kehidupan, maka kita akan paham mana yang harus kita tinggalkan yang mana buruk dan mana yang baik, orang- orang sebelum kita mengajarkan bagaimana kita semua mampu menjaga diri dari keburukan prilaku”, jawab Malonda.
Ia pun menyerukan para peserta yang hadir lebih dari 150 orang tersebut, agar pandai menjaga diri dan keluarganya.
“Kita semua agar kita harus mengerti dan paham apa itu Pancasila, jangan malu belajar oleh karena umur, umur bukanlah patokan untuk berhenti belajar terkait nilai-nilai kebaikan dan efek tersebut bisa meluas kepada kemashlahatan bangsa,” tutupnya.
