Bamsoet Minta Mahasiswa Siapkan Diri Hadapi Revolusi Industri 4.0

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meminta mahasiswa mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Itu dikatakan Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat memberikan kuliah umum ‘Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0’ dihadapan sekitar 4.000 mahasiswa dan civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (20/8).

Saat ini, kata Bamsoet, dunia mengalami dinamika perubahan yang sangat cepat, sehingga para mahasiswa dituntut melahirkan ide dan gagasan yang solutif.

“Mahasiswa jangan terjebak dalam romantisme masa lampau. Karenanya, peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada sekat ruang-ruang kelas dan pembelajaran saja tetapi harus lebih jauh dari itu.”

Dikatakan, tantangan terbesar di yang sudah depan mata adalah terjadinya Revolusi Industri 4.0. Itu ditandai dengan kemajuan digital technology, artificial intelligence, internet of thing, big data dan robotisasi. “Jika tidak diantisipasi dengan cepat serta tepat, akan berdampak negatif bagi dunia industri dan ketenagakerjaan kita.”

Revolusi 4.0 disamping menghadirkan tantangan juga memberikan banyak peluang. Sebab itu, dahsyatnya kekuatan teknologi informasi di smartphone, jangan disalahgunakan ke arah negatif seperti pornografi, pornoaksi, narkoba maupun tindakan negatif lainnya.

Di era saya, jelas dia, susah sekali mau berwirausaha. Syukur alhamdulillah, saat ini banyak anak-anak muda kita yang sudah merintis berbagai start-up dengan ide inovatif seperti Gojek, Bukalapak, Ruang Guru dan lainnya.
“Kehadiran teknologi digital mampu melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang tangguh. Ini menguatkan keyakinan saya bahwa sesungguhnya masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan anak-anak muda,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Kadin ini memaparkan, sebuah negara bisa dikatakan semakin maju apabila memiliki sekurang-kurangnya 2 persen kelompok wirausaha. Indonesia hingga saat ini sudah berhasil menciptakan kelompok wirausaha sebanyak 1,5 persen.

Bangsa Indonesia harus bekerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan pembinaan yang berkelanjutan, kewirausahaan di kalangan mahasiswa akan tumbuh dan berkembang pesat.

Sejalan dengan itu, perguruan tinggi juga harus berani melakukan terobosan. Program studi baru perlu dirintis agar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan pada era Revolusi Industri 4.0.

Perguruan tinggi harus mulai bicara Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data dan Robotisasi. Cyber University atau sistem perkuliahan online juga perlu dikembangkan karena membantu anak-anak muda dari berbagai daerah terpencil yang selama ini sulit menjangkau jenjang perguruan tinggi.

Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini juga mengajak semua pihak mendukung gerakan Making Indonesia 4.0 yang memuat empat langkah pemerintah menghadapi revolusi industri 4.0.

Pertama, mendorong kemampuan tenaga kerja dalam mengintegrasikan komputer internet dengan lini produksi di industri manufaktur. Kedua, mendorong UKM memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Ketiga, mendorong industri nasional memanfaatkan teknologi digital, seperti; bigdata, cyber security, dan cloud computer. Keempat, mengembangkan platform perdagangan online atau start-up untuk menumbuhkan wirausaha berbasis teknologi informasi.

“Saya optimis Making Indonesia 4.0 mengantarkan Indonesia menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia. Pencapaian itu diperkirakan terjadi 2030, dimana pertumbuhan ekonomi kita mencapai 7 persen, kontribusi ekspor netto 10 persen, pengeluaran untuk research dan pengembangan 2 persen, dan manfaat yang optimal dari perkembangan bonus demografi,” tegas Bamsoet.

Menutup kuliah umum, politisi senior Partai Golkar ini mengingatkan, arus globalisasi dan pasar bebas sudah merambah luas sehingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak boleh dikendorkan.

Indonesia mendambakan lahirnya kembali putra-putri terbaik yang berasal dari Bumi Minangkabau, seperti yang pernah ditorehkan oleh Mohammad Hatta, Agus Salim, Mohammad Yamin, Tan Malaka, Mohammad Natsir, Rohana Kudus dan Rasuna Said.

“Jadilah anak-anak muda yang memiliki wawasan kebangsaan yang kokoh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif dan inovatif serta mempunyai daya juang dan etos kerja yang tinggi,” demikian Bamsoet.

Bamsoet merupakan Ketua DPR RI pertama yang datang memberikan kuliah umum di UNP sejak berdiri 1 September 1954. Selain memberikan kuliah umum, politisi Partai Golkar ini juga membuka secara resmi Pekan Legislatif Mahasiswa UNP.

Hadir dalam acara ini antara lain Prof Drs H Ganefri (Rektor UNP), Prof. Z Mawardi Efendi (Ketua Senat), Tanzilal Wanda Riski (Ketua BEM), Satria Oktavianus (Ketua Majelis Perwakilan UNP) dan Hendra Irwan Rahim (Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat).

Sedangkan Ketua DPR RI didampingi John Kenedy Aziz (Anggota Komisi VIII DPR RI/F-Golkar), Ahmad Sahroni (Anggota Komisi III DPR RI/F-Nasdem) dan Darul Siska (Staff Khusus Ketua DPR RI/Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Sumater Barat I). (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *