Banyak Jalan Menuju Belanda Bagi Pencari Beasiswa

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – 17 perwakilan Universitas Belanda baik Unversitaa Riset maupun Universitas Terapan turut memberikan kesempatan bagi calon pelamar yang mendapatkan informasi dan berkonsultasi langsung.

Para alumni Belanda pun membuat acara ini lebih bermakna dengan berbagi tips dan kiat-kiat mendapatkan beasiswa dalam sebuah talkshow dengan tema Behind the Scene of Scholarship Applications.

Namun beberapa workshop seperti penulisan motivation statement dan tes IELTS juga diadakan dan membuat acara ini secara keseluruhan menjadi one stop shopping bagi para pencari beasiswa.

“Ternyata cukup banyak pilihan bagi pencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke negeri Kincir Angin itu,” imbuh Indy Hardono, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, saat hadir dihadapan 822 peserta yang memadati acara tahunan Holland Scholarship Day ke – 7, Sabtu (18/1/2020) yang digelar Nuffic Neso Indonesia, di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda.

Acara ini merupakan acara yang menyediakan informasi paling lengkap dan juga konsultasi langsung tentang berbagai opsi beasiswa untuk studi ke Belanda. Menurutnya, beasiswa tersebut berasal dari berbagai sumber pendanan baik dari pihak Belanda maupun Indonesia. Skemanya pun beragam.

Sedangkan LPDP dan program 5000 Doktor dari Kementerian Agama adalah beberapa beasiswa yang didanai oleh pemerintah Indonesia, sementara StuNed dan Orange Knowledge Program (OKP) adalah beasiswa penuh dari pemerintah Belanda yang diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia.

“Selain itu juga banyak beasiswa parsial seperti Orange Tulip Scholarship dan Holland Scholarhship. Karenanya peluang ini harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk semua yang ingin menempuh studi lanjutan di Belanda,” jelasnya.

Lebih jauh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, mengungkapkan bahwa Nuffic Neso Indonesia juga membuka peluang kerjasama dalam bentuk co-funding beasiswa bagi organisasi di Indonesia baik dari pemerintahan ataupun swasta yang diperuntukkan bagi staf organisasi tersebut.

“Skema ini bukan saja untuk optimalisasi dana beasiswa namun juga untuk menghasilkan dampak yang segera dapat dirasakan oleh organisasi tempat para penerima beasiswa berasal. Karenanya ia berharap agar kerjasama co-funding ini dapat dikembangkan lebih luas lagi,” harapnya.

Masih lanjut Indy Hardono, yang dalam paparannya berjudul Scholarship: The Winning Strategy. Menjelaskan bahwa, pentingnya calon pelamar beasiswa dapat informasi yang lengkap dan komprehensif dari sumber yang terpercaya.

“Para calon pelamar perlu memahami bahwa sekedar memenuhi persyaratan saja tidak lah cukup. Banyak hal yang menjadi kunci keberhasilan untuk mendapatkan beasiswa diantaranya pemahaman tentang persyaratan dan kriteria dan tentang latar belakang serta tujuan dari setiap beasiswa,” ujarnya.

Indy juga menekankan bahwa faktor-faktor penyebab kegagalan beasiswa, terutama disebabkan oleh ketidaksiapan dan kekurang seriusan calon pelamar. Karena persiapan matang dan motivasi kuat menjadi kunci keberhasilan mendapatkan beasiswa idaman. ddm

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *