Bea dan Cukai Untuk Menjadi Institusi Yang Terdepan

  • Whatsapp

ACEH, Beritalima- Aceh merupakan salah satu kawasan terindah yang berada di pulau sumatera bagian Barat yang memiliki potensi sangat strategis, tidak hanya potensi pariwisata tetapi juga industry, hal ini disampaikan oleh Kakanwil Bea dan Cukai Aceh, Ronny Rosfyandi,” Selasa 15-01-2019 didepan Awak media.

Sejarah membuktikan, bahwa Aceh merupakan salah satu sentra industry kopi yang ada di Negara indonesia, kekayaan alam bumi serambi mekah, adalah modal utama dalam pembangunan Daerah.

“Kantor wilayah bea dan cukai Aceh yang membawahi lima kantor pelayanan di seluruh Aceh, yaitu, Kota Sabang,Banda Aceh,Meulaboh,Lhokseumawe,Kuala langsa.

“Bea dan Cukai Aceh dalam usahanya untuk membantu berperan dalam pertumbuhan ekonomi dalam kemajuan industry memberikan fasilitas-fasilitas kepabeanan berupa kawasan Ekonomi khusus Arun Lhokseumawe, dan pusat logistik berikat PT Perta Arun Lhokseumawe.

Berbagai langkah inovatif telah dilakukan oleh Bea dan Cukai untuk menjadi institusi yang terdepan dalam memberantas perdagangan illegal, menciptakan praktik layanan yang bebas pungutan liar dan korupsi, serta meningkatkan kepuasan pengguna jasa.

Dalam mendukung program inovatif dan strategis tersebut, Bea dan Cukai aceh secara konsisten melakukan pengawasan terhadap berbagai pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai. Bea dan Cukai aceh telah melakukan penindakan sebanyak 372 kali penindakan. termasuk di dalamnya penindakan terhadap 16.820 batang rokok illegal, 180 bungkus rokok illegal, 88 kg metamphetamine, 30.000 butir ekstasi, dan 20.000 butir happy five.

“Sebagai bentuk kepedulian social, Bea dan Cukai Aceh menghibahkan sebagian barang tangkapan untuk kepentingan masyarakat sebanyak 4 kali hibah dengan total seberat 80 ton bawang merah yang kemudian dihibahkan kepada pemerintah Daerah Aceh.

Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah kemnekeu yang bertanggungjawab mengumpulkan penerimaan negara. Penerimaan yang berhasil dicapai oleh kanwil bc aceh pada tahun 2018 sebesar Rp 87.376.989.095 yang terdiri dari bea masuk sebesar Rp 11.319.437.000, bea keluar Rp 61.173, penerimaan pabean lainnya sebesar 2.757.870.000, serta PPN 33.803.634.432, PPh Impor sebesar 11.418.184.109, dan PPh Ekspor 28.077.802.381.
Nilai ini diantaranya diperoleh dari kegiatan ekspor dan impor di wilayah Aceh.

Dia menambahkan,Ke depan, berbagai tantangan menjadi sebuah keniscayaan, yang harus dihadapi Bea dan Cukai aceh dalam menjalankan tugas mulia untuk rakyat. Sehingga dibutuhkan semangat yang tinggi, konsisten, dan dukungan dari berbagai kalangan.

“Koordinasi dan dukungan yang telah berjalan baik dengan instansi instansi terkait lainnya seperti TNI,Kepolisian Kejaksaan,Dinas Perindustrian dan Perdagangan,Dinas Kesehatan,Dinas Pertanian dan Perkebunan, BNNP,Karantina, Pemerintah Daerah Aceh, dan juga Media Massa semakin memacu Bea dan Cukai untuk bekerja sama dalam mewujudkan perekonomian yang berdaya saing tinggi dan sehat guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Tingginya ekspektasi masyarakat terhdap pelayanan, Bea dan Cukai aceh juga melakukan berbagai upaya penguatan mental serta kompetensi pegawai dengan melakukan beberapa kegiatan untuk menjadikan pegawai Bea dan Cukai aceh berkualitas, berintegritas, profesional.
Bea dan Cukai sebagai instansi yang memiliki visi Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia, menjadi garda terdepan yang dapat diandalkan dalam pengawasan dan pelayanan dengan segenap kekuatan tenaga memiliki optimisme dan semangat untuk semakin baik dalam memberikan kepastian dan rasa aman pada masyarakat guna memenuhi harapan dan memperoleh kepercayaan tinggi dari masyarakat. Mari dukung Bea dan Cukai untuk menjadi makin baik,”Tutupnya,”(A79)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *