Bocah 4 Tahun Divonis Hernia Umbilicalis, Setahun Tiga Kali Operasi

  • Whatsapp

KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Sungguh miris nasib balita sebut saja Ananda Azkara 4 tahun dari pasangan muda Lutfi Afrianto (31) dan Rosita Dewi (21) warga Beji – Kota Batu, yang kini menempati sebuah rumah kontrakan yang cukup sederhana di dusun Jumput Rt 02/Rw 01 Desa Ampeldento, Karangploso – Kabupaten Malang. Ananda Azkara divonis oleh dokter mengalami Ileus Obstruktif Partical dan Hernia Umbilicalis.

Orang tua Ananda tinggal di rumah kontrakan bersama dengan putri kesayang mereka Azkara Atika Dewi (4), sore itu kami mendengar dari ruang depan suara Azka bernyanyi sendirian dari dalam kamar. Sebuah cara yang dilakukannya untuk mengusir rasa sakit dan bosan mungkin.

Ananda Azkara tidak seperti kebanyakan balita diumur 4 tahun pada umumnya, satu tahun lalu balita ini di vonis dokter mengalami Ileus Obstruktif Partical dan Hernia Umbilicalis, Operasi pun dilakukan di rumah sakit Syaiful anwar-Malang. ”Tidak ada jalan lain kecuali operasi, karena usus anak saya lengket dan hernia, usus dipotong 2 cm agar anak saya sembuh,”jelas Rosita Dewi, ibunda Azkara menceritakan kronologinya.

Seperti kebanyakan orang tua lainnya keinginan anaknya sembuh dan kembali hidup normal adalah targetnya, tiga minggu di rumah sakit akhirnya diperbolehkan pulang.

Namun sayang, setelah hampir satu bulan luka operasi tersebut tak jua mengering bahkan malah tampak mengerikan. Ketika control dokter pun menyarankan agar dilakukan operasi lagi.”Kami disarankan melakukan operasi second lock kalau tidak salah,”ujar Dewi mencoba menjelaskan detail yang diingatnya.

Operasi kedua, dengan kondisi ekonomi yang terbilang pas-pasan karena hanya Lutfi, kepala rumah tangga, yang bekerja di sebuah bengkel di Malang.”Apapun kami lakukan demi anak kami sembuh, meskipun kami sudah tidak punya apa-apa,”jelas Lutfi, sambil mempersilahkan kopi dan kue alakadarnya kepada kami.

Operasi kedua dilakukan pada 10 November 2016, tepat pada hari Pahlawan, dokter Lulik Ingarwati yang mengoperasi.

Namun sayang paska operasi kedua kondisi ananda Azkara tidak semakin membaik, bahkan keluar kotoran dari bekas operasian melintang selebar perutnya. ”Kotoran itu keluar lewat selah-selah jahitan sebagian lewat anus, bahkan kalau kentut keluarnya lewat bekas operasi, kata dokter usus anak kami bocor,”tambah Lutfi yang terlihat sembab matanya mulai tak mampu menahan air matanya.

Kondisi ini kadang membuat Azkara takut untuk ketut, mungkin karena sakit ketika gas keluar melalui sela-sela jahitan perutnya yang tak kunjung mongering.

Karena kondisi ekonomi setelah opname satu bulan di Rumah sakit, Lutfi dan dewi memutuskan membawa pulang anaknya. Pihak RS pun mensyaratkan harus merawat luka sang anak dengan steril.

Dengan kesabaran dan ketelatenan keduanya merawat sang buah hati, berusaha mengajak Azkara untuk terus ceria dan bersemangat.

Tanggal 5 Januari 2017, kondisi Azkara memburuk, Azkara pun kembali dilarikan ke UGD RSSA karena tak bisa buang air kecil. Operasi pun kembali dilakukan pada tanggal 26 Januari 2017. ”saat operasi kami dipanggil dokter, beliau bilang kalau tim dokter tidak berani melakukan operasi dikawatirkan anak kami tidak kuat dan terjadi hal-hal diluar keinginan, kami pun pasrah dan manut pada dokter,”tambah Dewi menjelaskan kembali setelah kembali dari kamar menemani sang anak.

“Satu minggu di RSSA kamipun disuruh pulang sama dokter kami berharap segera sembuh. Namun ternyata hingga kini anak kami masih terus menahan sakit, kami hanya bisa pasrah dan berdoa,”pungkas Dewi yang kali ini juga tak mampu menahan kesedihan.

Kami yang datang kala itu hanya membawa sedikit obat-obatan pembersih luka, agar sedikit meringankan bebannya. Umur 4 Tahun adalah umur ceriah-ceriahnya seorang anak di taman bermain (PAUD) ataupun Taman kanak-kanak, Tidak bagi ananda Azkara yang harus berjuang melawan sakit yang dideritanya.

Senyum agak dipaksa sesekali tampak diwajahnya ketika kami coba menengoknya di dalam kamar. Bahkan menurut kedua orang tuanya Azkara malah yang sering menyemangati orang tuanya dengan berkata.”pak aku sudah sembuh ya, aku wes bisa nyanyi,” kata-kata yang kerap diucapkannya ketika bapaknya membersihkan lukanya.

Semoga ada dermawan yang mau sedikit memberikan bantuan dan donasi, agar ananda Azkara kembali ceria layaknya anak-anak kebanyakan. (gie)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *