BPJS Ketenegakerjaan Jatim Bangun Kebersamaan Dengan Media

  • Whatsapp
Abdul Cholik (tengah) bersama jajaran BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim dan sebagian peserta Media Gathering.

PASURUAN, beritalima.com – Berbagai langkah telah ditempuh BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa memberi perlindungan jaminan sosial pada seluruh pekerja Indonesia. Salah satunya, membangun kebersamaan dengan mass media.

Kebersamaan sepanjang tahun 2017 ini telah dipungkasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur dengan menggelar Media Gathering di sebuah hotel di kawasan Prigen, Pandaan, Pasuruan, Rabu-Kamis (20-21/12/2017).

Acara yang diikuti sekitar 20 wartawan media cetak, online dan elektronik yang biasa meliput kegiatan BPJS Ketenagakerkaan di Jawa Timur ini dihadiri Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur bersama seluruh jajarannya.

Dalam acara ini, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik, dengan didampingi beberapa asisten di bawahnya, menjelaskan capaian kinerja sepanjang tahun 2017 dan program kerja ke depan.

Asisten Deputi Wilayah Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Dodit Isdiyono, mengatakan, selama Januari sampai Nopember 2017 BPJS Ketenagakerjaan Jatim telah mendapat tambahan kepesertaan sebanyak 17.202 perusahaan dan 2.160.000 tenaga kerja yang meliputi 509.136 tenaga kerja sektor penerima upah (PU), 266.547 pekerja bukan penerima upah (BPU), dan 1.387.120 pekerja jasa konstruksi.

Untuk iuran kepesertaan, hingga akhir Nopember 2017 sudah mencapai Rp 4,087 triliun, atau 93 persen dari Rp 4,38 triliun yang ditargetkan hingga akhir tahun. Dodit yakin, semua capaian itu akan melampaui target tahun ini, karena capaian bulan Desember belum dihitung.

Sementara itu untuk pembayaran klaim, sebagaimana dikatakan Asisten Deputi Wilayah Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Gigih Mulyo Utomo, hingga Nopember 2017 pihaknya telah membayar total sebesar Rp 2,06 triliun untuk 220.397 kasus.

Secara rinci disebutkan Gigih, untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 20.958 kasus senilai Rp 133,879 miliar, Jaminan Hari Tua (JHT) 183.361 peserta sebesar Rp 1,829 triliun, Jaminan Kematian (JKM) 2.945 pekerja sejumlah Rp 82,2 miliar, dan Jaminan Pensiun (JP) 13.133 peserta senilai Rp 14,98 miliar.

Menurut Abdul Cholik, untuk bisa melindungi seluruh pekerja sebagaimana diamanatkan pemerintah, pihaknya akan terus melakukan berbagai inovasi dan membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.

Dikemukakan, untuk percepatan perluasan kepesertaan, ke depan BPJS Ketenagakerjaan telah menyiapkan program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai). Program ini akan melibatkan masyarakat yang mempunyai network luas.

“Tugas mereka melakukan sosialisasi, edukasi, melakukan pendaftaran, dan collect iuran,” kata Cholik. “Mereka akan diberikan fee atau insentif cukup besar, 7,5 persen dari iuran yang tercollect, di samping flat fee Rp 500 ribu dengan syarat bisa mendaftarkan peserta minimal 50 pekerja per bulan,” terang Cholik.

Sementara itu Asisten Deputi Wilayah Bidang Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Samino, menambahkan, perlindungan jaminan sosial sangat penting bagi pekerja. Untuk itu, program ini perlu diinformasikan media ke masyarakat luas.

“Perlindungan jaminan sosial ini mustinya sangat dibutuhkan seluruh pekerja, karena bila pekerja mengalami musibah kecelakaan, kematian, putus hubungan kerja dan memasuki usia tidak produktif tetap bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak,” pungkas Samino di akhir acara, Kamis (21/12/2017). (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *