Definitif! Joko Irianto Mulai Hari Ini Jadi Sekda Trenggalek

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Setelah beberapa bulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek tidak mempunyai sekretaris daerah (sekda) definitif, akhirnya hari ini sejak dilantik tadi malam, (Sabtu (9/2/2019)) oleh Bupati Emil Elestianto Dardak di pendopo Manggala Praja Nugraha maka kekosongan sudah terisi.

Joko Irianto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) yang terpilih setelah melalui serangkaian proses teknis hingga mendapat Surat Keputusan (SK) dari Menteri Dalam Negeri.

Upacara pengambilan sumpah dan pelantikan yang berlangsung di Pendopo Pemkab Trenggalek tersebut selain melantik Sekda, dilantik pula sebanyak 40 pegawai yang mendapat posisi baru maupun mutasi jabatan.

Dalam keterangannya, Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa pengisian jabatan sekda secara definitif dilakukan melalui serangkaian penilaian tes selektif yang dilakukan oleh tim panitia seleksi (pansel). Proses seleksi lelang jabatan Sekda itu dimulai diantaranya melalui tes administrasi, tes akademik, hingga tes wawancara yang penilaiannya berdasarkan rangking dari akumulasi jumlah nilai hasil tes.

“Pansel seleksi Sekda ini juga melibatkan tim dari Unair, Kanreg II BKN Provinsi, Mantan Sekda Trenggalek hingga Kepala BKD Trenggalek, jadi sudah sesuai prosedur kok,” tambah Emil.

Menurutnya, ada lima pendaftar, kemudian semua melalui proses seleksi dan hasilnya pun diumumkan secara terbuka. Tidak ada unsur KKN atau seperti yang diisukan selama ini.

“Saya tanya kepada Pak Wabup, karena keterbatasan calon yang ada apakah mencari dulu dari luar, beliau bilang percaya yang ada di Trenggalek saja dulu. Ya sudah, akhirnya kita proses seperti itu dan hasilnya saya sampaikan ke Pak Wabup dan beliau sepenuhnya mendukung,” jelas suami dari Arumi Bachsin itu.

Perlu diketahui, kekosongan jabatan Sekda Trenggalek memang sudah lama terjadi bahkan hampir dalam kurun waktu setahun. Dimana, kursi jabatan Sekda pernah diisi oleh pelaksana tugas (Plt) hingga 2 periode demi mengisi kekosongan jabatan sembari menunggu hasil seleksi.

“Karena terbentur aturan, akhirnya kekosongan jabatan sekda untuk sementara waktu diisi oleh pejabat (PJ) sekda,” imbuh Emil.

Karena sekda sebelumnya (Ali Mustofa) memasuki masa pensiun maka diisi oleh plt. Kemudian, plt yang saat itu naik haji, maka harus mengangkat PJ. PJ pun juga ada pembatasan waktu, hanya bisa dua kali tiga bulan dan selama itu proses seleksi harus sudah dilakukan,” tandasnya.

Selain melantik Sekda, ada 40 ASN yang dimutasi dan menempati jabatan baru untuk kemudian dilantik pada posisi pejabat pratama, eselon III, eselon IV hingga pejabat pengawas. Hal itu (mutasi) yang dilakukan ini sebenarnya masih sekitar 10 sampai 20 persen dari total keseluruhan yang dijadwalkan.

“Mutasi ini lebih terkait kepada banyaknya kekosongan jabatan di lingkup Pemkab Trenggalek, untuk selanjutnya biar sepenuhnya diteruskan oleh pengganti saya agar roda birokrasi bisa tetap berjalan dengan baik,” kata Emil

Emil mengatakan, sebenarnya masih banyak yang mengabdi di ring satunya yang harus mendapat apresiasi karena kinerjanya sangat baik. Maka sudah selayaknya secara etika bahwa yang kinerjanya baik mendapat tempat yang baik juga sebelum memasuki masa purna bakti.

“Karena itulah saya pilih bener yang mutasi tadi. Ini hanya 10 sampai 20 persen, sisanya kami serahkan pada penerus kami untuk memilih tim yang terbaik termasuk di ring satu beliau,” pungkas Wakil Gubernur Jatim terpilih tersebut.(her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *