Demokrat-Gerindra Rapat Pimpinan, Pertemuan SBY-Prabowo Ditunda

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima– Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang semula dijadwalkan di kediaman Prabowo, Jalan Kertangera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (29/7) malam ini ditunda,Senin (30/7).

Kepala Departemen Informasi Publik dan Media DPP Partai Gerindra, Ariseno Ridhwan, Minggu (29/7) petang mengatakan, pertemuan kedua purnawiran TNI AD itu ditunda karena majelis tinggi Partai Demokrat masih melakukan rapat.
“Kami juga masih menggelar rapat Dewan Pembina terkait rencana koalisi ini.”

Pertemuan SBY-Prabowo yang dijadwalkan, Minggu (29/7) malam merupakan kelanjutan pertemuan Prabowo dengan SBY Selasa (24/7) di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan tunda itu, kemungkinan kedua petinggi partai yang tidak berada dalam pemerintahan Jokowi itu akan mengambil keputusan bersama terkait peluang koalisi kedua partai dalam Pilpres 2019. “Kemungkinan itu,” kata Seno, sapaan Ariseno.

Demokrat sejauh ini menawarkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Wakil Presiden untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019.

Namun, SBY kepada awak media sempat mengatakan, jalan koalisi antara partainya dengan Gerindra terbuka lebar dan memajukan AHY sebagai cawapres Prabowo bukan harga mati dalam berkoalisi.

“Saya harus katakanm jalan membangun koalisi dengan Gerindra terbuka lebar. Apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa lima tahun kedepan, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga tingkat akar rumput,” kata SBY di Mega Kuningan, Selasa (24/7).

Dikatakan, masalah koalisi akan dibahas secara lebih mendalam melalui pertemuan-pertemuan berikutnya. Syarat terciptanya koalisi dengan Gerindra sudah ada.

Menurut SBY, dirinya dan Pak Prabowo juga punya pandangan sama bahwa syarat koalisi sebetulnya tersedia. Koalisi efektif dan kokoh harus berangkat dari niat baik ‘good will’, harus saling menghormati ‘mutual respect’, saling percaya ‘mutual trust’ dan harus memiliki ‘chemistry’ yang baik.

“Kalau syarat ini terpenuhi, disamping ada kesamaan visi-misi dan pemahaman tentang persoalan rakyat, saya yakin jalan terbuka dengan baik untuk berkoalisi,” jelas SBY.

Visi Demokrat-Gerindra Sama

Pada kesempatan terpisa, pengamat politik dari LSI Denny JA, Aji Al Farabi mengatakan, Partai Gerindra dan Partai Demokrat hampir dipastikan bakal membangun koalisi menghadapi pemilu presiden 2019.

“Gerindra dan Demokrat memiliki visi yang sama. Dari pertemuan pimpinan kedua partai itu Selasa lalu, keduanya memiliki komitmen yang sama, soal penyelenggaraan pemilu 2019, situasi nasional, serta harapan terhadap pemimpin untuk lima tahun ke depan,” kata Aji.

Dikatakan, dari empat partai politik yang berada di luar koalisi pendukung pemerintah (Joko Widodo-red), Gerindra dan Demokrat punya posisi tawar lebih tinggi, karena memiliki jumlah kursi di parlemen lebih banyak PKS maupun PAN.

Gerindra memiliki tokoh yang akan diusung sebagai capres, sedangkan Partai Demokrat juga memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bisa diusung sebagai cawapres. “Gerindra dan Demokrat, akan menjadi motor koalisi empat partai, tinggal menyepakati siapa capres dan cawapres yang akan diusung.”

Menurut Aji, PKS dan PAN sebagai mitra koalisi, tentu menawarkan kadernya untuk diusung sebagai cawapres, karena tokoh partai sebagai capres dan cawapres akan mendongkrak perolehan suara pada pemilu legislatif. “Namun, PKS dan PAN, harus dapat melihat kepentingan yang lebih besar, yakni pasangan capres-cawapres terbaik, untuk mencapai kemenangan.”

Karena itu, menurut Aji, PKS dan PAN harus dapat menerima, jika Prabowo menunjuk nama lain di luar kader dari PKS dan PAN, sebagai cawapres. “Bisa juga kemungkinan diputuskan nama lain sebagai capres,” demikian Aji Al Farabi. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *