Desa Terbersih di Dunia dan Keunikannya

  • Whatsapp
Desa Panglipuran Pulau Dewata Bali

Kabupaten Bangli, beritalima.com| Desa Penglipuran Bangli, Kabupaten Bangli, Bali sejak tahun 2016 desa wisata Pulau Dewata ini, terpilih sebagai desa terbersih ke-3 di dunia versi majalah internasional Boombastic dan pada 2017 mendapat penghargaan ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) 2017 dengan peringkat terbaik untuk kategori pelestarian budaya.

Desa ini, juga mendapatkan penghargaan terbaru, Penglipuran dan Pemuteran masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Bacaan Lainnya

Desa Adat Penglipuran menjadi salah satunya, Destinasi wisata yang berada di Kubu, Bangli Pulau Dewata ini menghadirkan sebuah potret kehidupan masyarakat desa di Bali yang menjunjung tinggi adat istiadat.

Layak desa wisata tersebut banyak dikunjungi wisatawan Lokal maupun Asing karena kebersihannya. Selain itu Desa Panglipuran merupakan keunikan sebuah desa yang masih memperlihatkan suasana Bali asli.

Karena wilayah kabupaten Bangli dan objek wisata di Bali timur salah satunya desa Tenganan masih kental nuansa Bali asli dan belum banyak mendapatkan pengaruh modern. Dan desa adat Penglipuran Bangli digunakan sebagai contoh pertama sebagai desa wisata di Indonesia oleh pemerintah daerah pada tahun 1995.

Bagi yang pertama kali berlibur ke desa Penglipuran Bangli, pastinya akan terkejut melihat bentuk dari tiap-tiap rumah penduduk hampir sama. Kemiripan dari tiap-tiap rumah terlihat pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah menggunakan bambu, lebar pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang dewasa. Di masyarakat Bali pintu jenis ini di sebut angkul-angkul.

Tidak hanya bentuk rumah yang sama, pembagian dari masing-masing tata ruang rumah juga sama, seperti kamar tidur dan dapur. Cat tembok pintu gerbang yang digunakan bukan cat tembok yang biasanya yang dikenal, melainkan menggunakan cat berbahan dasar dari tanah liat.

Suasana Desa Panglipuran yang masih bersih

Dan, yang pasti tujuan dari tiap-tiap rumah penduduk memiliki kemiripan. Rumah penduduk desa tersebut, banyak perubahan dari dinding bambu ke batu bata, konsep menyatu ke alam masih sangat kuat di budaya desa Adat Penglipuran.

Selain bentuk bangunan tradisional yang hampir sama, ada beberapa hal lain yang menarik dari desa Penglipuran Bangli seperti, kesejukan udara, kebersihan dan tata ruang yang tertata rapi.

Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli

Budaya pengelompokan dari tata ruang desa sangat terlihat disini. Di bagian utara dan letaknya lebih tinggi dari rumah penduduk terdapat pura Desa yang disebut pura Penataran.

Dibagian tengah desa yang letaknya di bawah pura, adalah zona tempat penduduk. Saat ini desa dihuni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah sehari-hari penduduk desa berprofesi sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.

Luas dari area desa sekitar 112 hektar dan tidak semua lahan desa digunakan sebagai rumah penduduk. Sekitar 40 % dari lahan desa adalah hutan bambu. Menebang pohon bambu di desa ini tidak boleh sembarangan tanpa ijin dari tokoh masyarakat setempat.

Selain memiliki budaya menghormati alam, penduduk desa Penglipuran Bangli juga memiliki budaya dan tradisi untuk menghormati wanita. Karena adanya aturan desa yang melarang pria untuk melakukan poligami, jika ketahuan melakukan poligami maka akan mendapatkan hukuman dikucilkan dari desa.

Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian. Bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.

Zona yang terakhir atau yang ketiga disebut setra atau kuburan. Walaupun penduduk desa Penglipuran Bali memeluk agama Hindu tapi penduduk desa Penglipuran Bangli tidak mengenal upacara pembakaran mayat, jadi mayat langsung dikubur.

Penduduk desa Penglipuran Bali memiliki minuman khas yang disebut loloh cemceman. Minuman ini memiliki rasa seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman. [red]

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait