Dewan Jatim Apresiasi Hari Santri Nasional Sebagai Pemersatu NKRI

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |Anggota DPRD provinsi Jatim dari fraksi Nasdem Deny Prasetiyo mengatakan kegembiraannya, saat Paripurna semua pimpinan dan anggota DPRD provinsi Jatim wajib mengenakan sarung dan kopiah bagi yang laki-laki, sedangkan anggota DPRD provinsi Jatim yang perempuan mengenakan busana muslim, meskipun ada beberapa anggota dewan yang tidak mengenakan busana muslim di hari-hari biasa. Suasana seperti berada di pondok pesantren. Jumat (23/10/2020)
Menurut Deny ditetapkannya Hari Santri pada tanggal 22 Oktober ini menunjukkan bahwa pemerintah bersungguh-sungguh dalam mempersatukan kesatuan bangsa, meskipun Indonesia dibentuk dari berbagai keanekaragaman seni budaya. 


“Ditetapkannya hari santri nasional yang dimulai tahun 2015, dan itupun juga berdasarkan Keputusan Presiden 22 Oktober 2015. Hari santri nasional sudah berjalan beberapa tahun, di tahun 2020 ini hari santri nasional saya mengawali mengucapkan selamat hari santri nasional 2020 semoga sehat dan Indonesia Hebat,” terang Deny. 


“Dalam perjalanan hari santri Nasional dari tahun 2015-2020 kita tidak bisa mengabaikan peran serta para santri. Sementara kita juga berharap para santri bisa menjaga kesantrian mereka. Karena  dalam perjalanan menuju pondok pesantren, santri tersebut belajar di sana, menimba ilmu kepada Kyai. Untuk menempuh ilmu agama,  untuk meraih masa depan yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,” sambung Deny.
“Seandainya nanti para santri kembali kepada masyarakat, mereka bisa bermanfaat juga, mereka bisa memanfaatkan  ilmunya kepada masyarakat, baik itu di dunia dan juga akhirat. Saya mengapresiasi sambutan yang baik dari kabupaten maupun provinsi dalam memeriahkan hari santri dengan mengadakan acara yang benar-benar membuat kita itu terharu,” lanjutnya. 


Lebih lanjut Deny menceritakan  tentang sejarah pada waktu 10 November di Surabaya. Bagaimana peran serta para kyai dan santri yang ikut serta berjuang melawan para penjajah. Para kyai dan para santri juga berjibaku berjuang dalam meraup kemerdekaan. 


“Tokoh Kyai seperti Mbah Hasyim Asy’ari juga turut serta menjadi salah satu tokoh yang sangat penting sekali. Dan kita ketahui bahwasanya di Jawa Timur juga banyak pondok pesantren, ribuhan pondok pesantren dan juga bisa memunculkan bibit-bibit yaitu tokoh tokoh Kyai-ulama, santri bisa hebat juga. Ada beberapa yang muncul dari Jawa Timur seperti contoh pondok pesantren yang menjadi salah satu tempat tokoh seperti Jombang. Di sana juga ada di Asembagus, Situbondo, Madura,Tapal Kuda yang memunculkan tokoh-tokoh dari santri dan kyai yang sudah melegenda dan memiliki sumbangsih kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (yul) 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait