Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat Menyiapkan Vaksin Anti Rabies “Antisipasi Terjadinya Virus Rabies “

  • Whatsapp

Sumbawa Barat NTB, beritalima.com _

Virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci.

Virus Rabies yang telah terjadi di Dompu dan Sumbawa yang menyebabkan belasan orang meninggal di Dompu dan beberapa orang positif terinfeksi rabies di Sumbawa, juga sangat mengancam Kabupaten Sumbawa Barat. Demikian yang sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa Barat H.Tuwuh,S.AP melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), H. Yusfi Khalid, SKM saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/2).

Menurut H. Yusfi hal tersebut bisa ditangani jika seluruh masyarakat bersama-sama saling mengingatkan dan saling menjaga binatang peliharaan seperti anjing, kucing dan kera. Dikes juga telah menyiapkan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk mengantisipasi terjadinya kasus rabies di KSB.

“Untuk menangani dan mengantisipasi terjadinya kasus rabies ini kami telah menyiapakan vaksin anti rabies dan tenaga kesehatan yang dapat segera menangani pasien jika tekena gigitan binatang pembawa virus rabies.” Kata H. Yusfi.

Dari kejadian tersebut Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang jaraknya berdekatan dengan Kabupaten Sumbawa punya potensi terinfeksi virus, dari hasil laporan warga hingga hari ini ada lima kasus gigitan anjing di KSB yaitu di Kecamatan Maluk dua kasus, kecamatan Poto Tano dua kasus dan Kecamatan Taliwang satu kasus.

Dijelaskan Kabid, H. Yusfi Khalid bahwa lima kasus yang terjadi tersebut belum bisa dipastikan terinfeksi virus rabies atau tidak, karena virus rabies ini sulit dideteksi melalui cek laboratorium.

“Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa binatang yang telah menggigit tersebut, jika binatang tersebut positif maka kemungkinan orang yang digigitnya juga positif.” Kata H. Yusfi.

Tetapi pada mereka telah digigit tersebut, kata H. Yusfi, telah diberikan vaksin Anti Rabies (VAR) untuk mencegah terinfeksinya virus yang berbahaya tersebut.

H. Yusfi menjelaskan, jika sampai terjadi kasus gigitan caranya adalah mencuci bekas gigitan pada air yang mengalir selama 15 menit menggunakan deterjen, setelah itu dibawa ke puskesmas dan akan dilakukan tindakan dengan memberikan VAR.

Belum ada metode penanganan yang tepat yang dapat mengatasi rabies dan telah menimbulkan gejala. Namun, penanganan rabies sudah dilakukan sejak pasien tergigit hewan yang diduga membawa virus rabies dan belum ada gejala yang muncul.

Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi demam, otot melemah, kesemutan,dan sakit kepala. Terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk.(B5.Rozak)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *