Dirjen Hubdar Kemenhub dan Korlantas Polri Ingatkan Kaum Perempuan Berkendara Dengan Baik

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub dalam acara Queenrides New Year New Road Attitude, di Graha XL Jakarta, Minggu (10/12/2017) menyampaikan pengemdara harus dapat mengikuti aturan. Karena selama ini tidak saja dilakukan pekerjaan kaum adam saja akan tetapi ka hawapun tidak ketinggalan ingin mengemudi kendaraan, baik rod dua maupun roda empat. Namun dengan maraknya ojek online para remaja putri dan ibu – ibu saat menumpang ojek online, mengenakan busana muslim hingga saat berjalan, roknya yang panjang itu terlilit di dalam roda hingga menimbulkan insiden yang luar biasa. Salah satunya sampai meninggal dunia akibaf roknya nyangkut di roda hingga terjatuh.

Begitu juga dari Korlantas Polri, Kombes Rudi Antariksa, menyatakan bahwa pengemudi kendaraan diharapkan yang sudah berusia 17 dan menggunakan Surat Ijin Mengemudi karena dianggap sudah mampu secara psikologi. Dan tidak memberi ijin kepada anak-anak yang masih berusia di bawah 17 tahun karena masih dianggap belum dewasa.

Apalagi dengan perempuan sekarang ini, hingga mencapai 42% mandiri dan bisa beli motor dan mobil sendiri. Namun menurut data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri), pertumbuhan angka kecelakaan dalam lima tahun terakhir meningkat hingga 80%. Instritusi itu merinci, setiap hari, terjadi sekitar 74 orang meninggal di jalan raya. Dari jumlah itu, diperkirakan kecelakaan yang melibatkan perempuan sekitar 49,5%.

“Pertumbuhan angka kecelakaan melampaui jauh lebih banyak ketimbang angka pertumbuhan pengendara perempuan. Kalau kita tidak mengangkat isu ini, bukan tidak mungkin banyak keluarga yang tidak mempunyai ibu atau ibunya cacat akibat kecelakaan,” kata Iim.

Fakta itu belum banyak dilihat orang. Sementara industri otomotif dan industri transportasi yang diproduksi secara besar-besaran ialah industri yang sangat maskulin.

Perempuan hanya dilihat sebagai pasar. Sebanyak 49% perempuan melalui riset yang dilakukan oleh Google, mencari informasi tentang seluk-beluk kendaraan, baik itu motor atau pun mobil.

“Makanya saya muncul dengan Queenrides untuk memberdayakan perempuan. Saya lebih memilih kata memberdayakan ketimbang mengedukasi karena mereka tulang punggung keluarga yang sebenarnya tidak less-educated,” ujarnya.

Sebanyak 80% perempuan menggunakan kendaraan untuk menyokong keluarga dan bekerja. Survei ini dilakukan oleh Queenrides pada 1.200 pengendara perempuan. Hal itu kemudian mendorong Queenrides untuk membuat perusahaan rintisan yang bergerak di Jakarta. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *