Gubernur Jatim Resmikan Gedung SMK Boarding School Nasyrul Ulum Sumenep

  • Whatsapp

SUMENEP, beritalima.com | Satu lagi program unggulan  Pemrov Jawa Timur terealisasi. Hal ini ditandai dengan persemian Gedung SMK Boarding School Nasyrul Ulum, di Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa, 29 September 2020. 


Gedung SMK Nasyrul Ulum ini merupakan ejawantah dari salah satu Bhakti dalam Nawa Bhakti Satya Pemprov Jatim. Yakni Jatim Cerdas, dengan nama Program   PESAN AMAN (Pesantren Pengasuhan Anak Masa Depan).


Program ini merupakan program pengasuhan yang menyasar anak-anak dari keluarga petani dan nelayan kurang mampu  serta yatim piatu yang selama ini tidak hanya tidak bisa mengakses pendidikan berkualitas, namun juga tidak mendapatkan pengasuhan yang komprehensif. Program ini mengkolaborasikan antara pendidikan formal dengan pesantren yang siap memberi pengasuhan  di Jawa Timur. 


Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan, pesantren yang ditunjuk sebagai pesantren pengasuh menerapkan program pengasuhan sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang baik dengan kualitas moral keagamaan yang terjaga.
“Pemilihan Pesantren Nasyrul Ulum Sumenep sebagai pilot project program Pesan Aman ini dengan pertimbangan di wilayah ini cukup banyak anak-anak yang membutuhkan pendidikan yang lebih layak sekaligus membutuhkan kepengasuhan yang lebih intensif. Dan tentu saja kepengasuhan yang berbasis pesantren ini sudah terbukti sangat efektif untuk mendidik dan mengembangkan tidak sekedar ilmu pengetahuan dan teknologi tapi juga akhlak dan keagamaan anak-anak,” kata Khofifah.
Gubernur menegaskan, program ini akan terus dikembangkan di tahun-tahun yang akan datang pada  daerah-daerah lain yang membutuhkan di Jawa Timur, sehingga tidak ada lagi anak-anak di Jawa Timur yang tidak mendapatkan pendidikan dan kepengasuhan yang layak.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menjelaskan masalah lingkungan sosial selama ini sangat menentukan dalam hal pendidikan anak.


“Masalah umum pada keluarga miskin adalah terbengkalainya proses pengasuhan anak di luar jam sekolah. Dilingkungan keluarga miskin, mudah ditemukan anak anak bekerja membantu orang tuanya. Pekerja anak ini menjadi salah satu isu penting tidak hanya dalam bidang perburuhan, tapi juga pendidikan. Banyak anak terpaksa drop out sekolah karena dipaksa oleh untuk turut menyangga ekonomi keluarga. Anak-anak yang semestinya mendapat pendidikan dan pengasuhan yang baik dan berkualitas, akhirnya tumbuh menjadi orang dewasa yang tetap berada dalam lingkaran kemiskinan keluarga yang turun-temurun,” ucap Wahid Wahyudi.


Dirinya juga memastikan bahwa salah satu program unggulan Jatim Cerdas Pemprov Jatim ini akan terus dikembangkan melalui kerjasama dengan pesantren-pesantren di Jawa Timur, yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam kepengasuhan anak.


Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum, KH. A. Hamid Mannan Munif, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Gubernur Jawa Timur yang telah dipercaya untuk menjalankan pilot project_program Pesan Aman di Jawa Timur.


“Insyaallah, kami bersama seluruh jajaran pengelola, ustadz dan ustadzah di PP Nasyrul Ulum akan mengemban amanah ini dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab, sehingga apa yang dicita-citakan Ibu Gubernur dalam Nawa Bhakti Satyanya  kami dapat memberikan sumbangsih nyata untuk mewujudkannya,” tuturnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait