Gubernur Khofifah Harap BUMN Bantu Peningkatan Rasio Elektrifikasi Jatim

  • Whatsapp

BOJONEGORO, berialima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap perusahaan BUMNmembantu wujudkan peningkatan rasio elektrifikasi di Jatim, lewat corporate socialresponsibility/csrnya. Hal ini penting dilakukan karena sesuai Rencana Umum EnergiDaerah (RUED) Pemprov Jatim menargetkan tahun 2020 rasio elektrifikasi bisamencapai 98%, dan pada tahun 2021 semua sudah terelektrifikasi.

“Dalam rangka mewujudkan rasio elektrifikasi hingga 98%, jika hanyamengandalkan APBD tidak akan cukup. Karenanya bantuan CSR BUMN diperlukansebagai langkah percepatan,” terang Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim pada acaraPenyerahan Bantuan Listrik, Instalasi Rumah dan Sambungan Rumah Tangga Miskin diDesa Pesen, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro, Jumat (24/05).Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa pemberian bantuan listrik tersebutmerupakan wujud strong partnership antara pemda dan BUMN. Apalagi, di Jatim masihada sekitar 560 ribu yang belum terelektrifikasi.

Khusus di Bojonegoro ada sekitar 28ribu rumah yang belum terelektrifikasi. “Saya harap PLN bisa membangun partnership dengan berbagai sektor usaha diBojonegoro untuk bergandengan tangan wujudkan elektrifikas di wilayah Bojonegoro.Khususnya bagi keluarga miskin atau tidak mampu,” urai gubernur perempuan pertamadi Jatim ini.

Menurutnya, keberadaan listrik sangat diperlukan oleh masyarakat salah satunyasebagai penyemangat anak-anak untuk belajar. Selain itu, bagi umat muslim di bulanRamadhan ini bisa tadarus hingga dini hari karena listriknya sudah menyala. “Jika listriknya ditambah daya maka panjenengan bisa membuat usaha misalnyabikin kue dengan oven, membuat es batu, atau usaha lainnya,” ujarnya sembarimenambahkan bahwa listrik juga bisa memberi dampak ekonomi dengan menambahpendapatan apalagi jika disertai dengan pembinaan intensif dari pemerintah.

Apresiasi Rencana Pembangunan Jembatan Antara Bojonegoro ke TubanPada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan KesepakatanBersama tentang Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan antaraPemkab Bojonegoro dan Pemkab Tuban, yang diketahui oleh Gubernur Khofifah.

Terakait perjanjian ini, Gubernur Khofifah memberikan apresiasi danmenunjukkan kerjasama yang kuat antar daerah untuk mewujudkan koneksivitas.Menurutnya, dengan adanya koneksifitas akan mampu memberikan efisiensi danefektivitas yang tinggi bagi warga masyarakatnya.“Harapan kami jembatan yang akan menyambungkan Kanor dan Rengel ini bisasegera diwujudkan dan masyarakat akan segera tersupport koneksifitasnya,” tutur orangpertama di jajaran Pemprov Jatim ini sembari menambahkan lewat koneksifitas makanilai ekonomi akan tumbuh termasuk layanan kesehatan, pendidikan, maupunagamanya.Di akhir sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untukterus berdoa di bulan Ramadhan ini agar bangsa Indonesia bisa terus rukun, tenang dan
damai. Selain itu, dirinya berharap persatuan dan persaudaraan bisa terus dijagasebagai kunci sukses pembangunan. “Mari terus bersatu karena meski ada jembatan tapi tidak bersatu akan sia-sia,begitupun jika instalasi PLN diganggu oleh oknum maka aliran listrik ke masyarakat akanterputus,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Prov. Jatim Setiajit mengatakan, saat ini rasioelektrifikasi di Jatim mencapai 95,84%. Untuk meningkatkan rasio tersebut, pihaknyajuga terus mengajak BUMN khususnya PLN Distribusi Jatim untuk membantumasyarakat miskin di Jatim.Pemprov Jatim, lanjutnya telah memberikan bantuan antara lain, pemasanganpemanfaatan jaringan instalasi listrik berupa instalasi rumah dan sambungan rumahpada tahun 2019 dialokasikan sebesar Rp. 1,6 miliyar untuk 960 KK.

Daya listrik yangdiberikan sebesar 450 Watt setiap KK, dan pulsa token sebesar 303 ribu. “Dengan kondisi 3 lampu dan 1 stop kontak, maka diasumsikan token tersebutbisa sampai dengan 5 bulan,” terangnya sembari meminta kepada rumah tangga yangdibantu agar membuat celengan listrik.Ditambahkan, terdapat 5 kabupaten yang mendapat bantuan elektrifikasi, antaralain yaitu Kab. Bojonegoro sebanyak 95 KK, Kab. Situbondo sebanyak 320 KK, Kab.Bondowoso 150 KK, Kab. Trenggalek 200 KK, dan Kab Pacitan 200 KK. Selain itu, bantuan pemasangan jaringan pemanfaatan listrik berupa instalasirumah dan sambungan rumah oleh gabungan BUMN, BUMD maupun swasta yangdikoordinasi oleh PLN dan Dinas ESDM Prov Jatim di wilayah Madura sebesar 107.518KK. “Kalau ini selesai pada tahun 2019 maka di akhir tahun 2019, seluruh wilayahMadura rasio elektrifikasinya bisa mencapai 95%,” terangnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Bupati Bojonegoro Anna Muawannah,Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, General Manager PLN Distribusi Jatim, KepalaBakorwil Bojonegoro, serta Forkopimda Kab. Bojonegoro. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *