Gus Ipul : Dakwah Alumni Santri Harus Bentengi Keluarga

  • Whatsapp

Keluarga harus dibentengi supaya tidak sampai mempunyai pandangan yang berbeda. Untuk itu sudah tugasnya para alumni santri untuk melakukan dakwah ke daerah-daerah dan memperkuat pertahanan benteng keluarga.
Hal itu diutarakan Wakil Gubernur Jatim Gus Ipul pada acara Reuni Internasional dan Faflah Al-Zafaf IKBAS-PPMU (Ikatan Keluarga Besar Alumni dan Simpatisan PP Miftahul Ulum), di halaman SMP Terpadu Al-Miftah PP Miftahul Ulum Panyeppen, Pamekasan, Kamis (28/7)
Menurutnya, para santri setelah pulang/ alumni pondok tugasnya mengamalkan ilmunya, maka para alumni santri harus bisa memperkuat agama dan akhlak generasi muda, dan mengajak masyarakat memakmurkan madrasah dan masjid-masjid milik NU sesuai dengan ajaran Pondok Pesantren. Di masjid itulah ajaran Kyai/ ulama dipertaruhkan
Kalau memungkinkan bangunlah pondok pesantren dan sekolah-sekolah diberbagai kawasan, sehingga akan memperluas kesempatan umat/ masyarakat untuk mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Inilah satu kekuatan/ jaringan dimana satu dengan yang lain saling terhubung.
Pondok yang satu dengan Pondok Pesantren saling terhubung, tidak ada Pondok yang terputus, utamanya Pondok-pondok Pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Berkumpulnya antara Santri dengan Kyai dirancang hubungannya tidak hanya di dunia tapi juga sampai akherat seperti orang tua dan anak. Maka itulah hubungan Santri – Kyai tidak akan putus, terus sambung-menyambung seakan-akan ingin menyampaikan bahwa santri tidak ingin pisah dengan kyai-nya. Begitu pula sebaliknya, Kyai tidak ingin pisah dengan santrinya. Itu hubungan yang kokoh dan kuat, dan menjadi sesuatu yang istimewa.
Sebetulnya, Pondok Pesantren besar atau kecil kalau ditarik keatas terus Insya Allah bisa sambung sampai ke Rosulullah SAW. “Pondok yang satu sambung dengan Pondok yang lain dikarenakan dua hal, yaitu nazab keilmuan dan karena nazab pernikahan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Syech Dr Akhmad Ismail Mudzakir (dari Arab Saudi) mengatakan, alumni santri harus mengamalkan ilmunya, ibarat kekayaan/ harta harus dikeluarkan zakat supaya bersih. Begitu pula dengan ilmu supaya berkembang harus diamalkan. (**).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *