Gus Ipul : Halal bihalal Bikin Indonesia Guyub dan Rukun

  • Whatsapp

BLITAR, beritalima.com – Tradisi halal bihalal yang rutin diselenggarakan tiap tahun menjadikan Indonesia senantiasa guyub dan rukun. Pasanya, dalam pelaksanaan halal bihalal, seluruh kalangan dilibatkan tanpa memandang suku, agama, dan ras. Semua saling bermaaf-maafan atas kesalahan di masa lalu dan membangun komitmen demi hubungan yang lebih baik di masa mendatang.
“Tradisi halal bihalal ini asli Indonesia, anda tidak akan menemukannya di negara lain. Alhamdulillah, pelaksanannnya rutin setiap tahun dan diselenggarakan di berbagai tingkatan, mulai tingkat pusat sampai di kampung-kampung”
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Halal bihalal Warga NU dan Pembukaan Konfercab IPNU dan IPPNU Kabupaten Blitar di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Desa Sumber Sanankulon, Kab. Blitar, Jumat (21/7).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, halal bihalal merupakan tradisi asli Indonesia dan menjadi kearifan lokal. Halal bihalal yang rutin diadakan setiap tahun serta dihadiri seluruh kalangan menjadi bukti kuat bahwa bangsa ini mampu mengatasi dan menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada.
Berdasarkan sejarah, lanjut Gus Ipul, halal bihalal bermula pada 1948 ketika Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Saat itu para elite politik masing-masing punya pemikiran sendiri-sendiri dan berbicara sendiri-sendiri pula di berbagai media sesuai keperluan masing-masing.
Melihat situasi itu, Presiden pertama RI, Soekarno mengundang Kiai Wahab ke Istana Negara, untuk diminta pendapat mengenai solusi konflik politik Indonesia pada masa itu. Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahmi antar pemimpin politik, apalagi Hari Raya Idul Fitri segera tiba.
Kiai Wahab pun memberi istilah “Halalbihalal” beserta penjelasan makna filosofinya. Yakni terkait permusuhan antar tokoh politik yang menurutnya adalah haram, maka harus dihalalkan, disudahkan.
Atas saran itulah, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara guna menghadiri silaturrahmi yang diberi judul ‘Halalbihalal’. Akhirnya mereka bisa bertemu dan duduk dalam satu meja, sebagai babak baru untuk saling memahami dan menyatukan pikiran demi kemajuan bangsa dan negara.
“Jadi halal bihalal ini bukan bahasa arab yang di-Indonesiakan, tapi sebaliknya. Tradisi ini hanya ada di Indonesia, di negara lain tidak ada. Mari kita jaga tradisi ini agar bangsa ini tetap bersatu, kokoh, aman, dan nyaman. Itulah modal utama untuk kesuksesan pembangunan” ujarnya.

Apresiasi PCNU Kab. Blitar

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga menyampaikan apresiasinya kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Blitar yang telah mempertahankan prestasi sebagai Pengurus Cabang terbaik tingkat Provinsi Jatim. Meski tanpa bantuan APBD, PCNU Kab. Blitar bisa menjadi yang terbaik, baik dari segi administrasi, kegiatan, dan inovasi-inovasinya.
“Saya salut dengan PCNU Kab. Blitar, sebab banyak PCNU kabupaten/kota lain yang sudah mendapat dukungan APBD tapi belum bisa menjadi yang terbaik. Semoga prestasi ini bisa ditingkatkan dan PCNU Kab. Blitar bisa menjadi teladan. Belum didukung APBD saja sudah jadi yang terbaik, bagaimana jika sudah didukung? Pasti lebih bagus lagi“ puji Gus Ipul. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *