Gus Ipul Minta doa Para Kyai Supaya Jatim Provinsi Yang ADEM

  • Whatsapp
Wagub Jatim Drs Saifullah Yusuf Hadiri Haul Akbar ALMAGHFURLAH KH. ABDUL GHOFUR Pendiri PP Mambaul Hikam Blitar

BLITAR, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang lebih akrab disapa Gus Ipul meminta doa para kyai/ ulama agar supaya jatim menjadi provinsi yang ADEM, artinya Aman, Demokrasis, Ekonomi meningkat, dan Masyarakatnya makin sejahtera dan bahagia.

Hal itu disampaikan Gus Ipul pada pengajian umum memperigati Haul akbar ke 64 pendiri PP Mamba’ul Hikam KH Abdul Ghofur, di Mantenan Udanawu Blitar, Minggu  (13/8).

Menurutnya, rasa aman itu penting, karena tidak ada gunanya kalau negara dalam situasi perang masyarakat tidak bisa beribadah dengan aman dan tenang. Alhamdulillah Jatim situasi aman dan kondusif, polisi dan tentara bekerja sama untuk mengamankan, sedangkan para kyai/ ulama bersama masyarakat mendoakan melalui istighosah dan sholawat, sedangkan pemerintah menyelesaikan masalah dengan mengurangi kemaksiatan degan niat ingin mendatangkan pertolongan Allah.

“Masalah yang harus diselesaikan pemerintah banyak sekali sementara dana terbatas. Maka dari itu sambil berusaha minta pertolongan Allah SWT supaya bisa menuntaskan masalah,”  ujarnya

Sedangkan, Demokasi yang dibawa para kyai, adalah demokrasi yang mengembangkan dan menebarkan nilai-nilai kebaikan bukan fitnah atau kabar palsu/ bohong apalagi demokrasi yang saling menghujat.  Kyai berjuang dasar ibadah/ jihad pada Allah

Tantangan harus diselesaikan satu persatu. Untuk meningkatkan ekonomi, lanjutnya, pemerintah akan berusaha memfasiitasi dengan beberapa program/ kebijakan supaya masyarakat lebih sejahtera.

Lebij lanjut Gus Ipul menjelaskan, Kyai tidak mewariskan harta benda atau deposito tapi mewariskan sebuah lembaga pendidikan yang namanya Pondok Pesantren.

Para santri memang dirancang oleh kyai/ ulama menciptakan hubungan dunia sampai akherat. Itulah yang perlu dicatat supaya hidup tidak kehilangn arah. Para alumni santri hadir  dalam majelis khoul ini memastikan masih terhubung dan sama dengan ajaran para kyai khususnya  dengan  ilmu yang diajarkan KH Abdul Ghofur. Disinilah para santri dan masyarakat umum menunjukkan masih tersabung dengan guru-guru. Sebab akhir-akhir ini ada santri yang memutuskan hubungan dengan gurunya, mengikuti aliran yang berbeda dengn gurunya, meskipun tidak banyak.

Seseorang mondok di sebuah pondok pesantren sangat dipengaruhi oleh pendiri sekaligus pengasuh pondok. Hal itu semata ingin mengambil keberkahan dari pendiri dan pengasuh yang jadi panutan masyarakat setempat. Sehingga Pondok pesantren ini tetap dikenal dengan baik meski masyarakat belum pernah mendengar Pondok Pesantren ini tapi karena peran para alumni santri yang berhasil akhirnya menarik minat anak-anak untuk mondok di Pondok Pesantren ini.

Kita hadir disini memastikan masih terhubung dengan ulama/ guru kita, seterusnya tersambung dengan Rosulullah SAW. Betapa hebatnya KH Abdul Ghofur meski sudah 64 th lalu masih dicari dan dirindukan oleh santri baik yang pernah ketemu langsung atau tidak ketemu langsung. Saya ingin suatu saat nanti paling tidak meningal ada yang mendoakan dan makam kita tidak hilang karena tidak pernah dikunjungi oleh keluarga. (rr).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *