Gus Ipul: Sedekah Bumi Dusun Betiring Patut Jadi Contoh

  • Whatsapp
Gus Ipul bersama Wabup Gresik H Mohammad Qosim meninjau ambeng/ancak yang digunakan untuk meletakkan berbagai macam hasil bumi dan berbagai barang lainnya

GRESIK, beritalima.com – Sedekah Bumi yang dilaksanakan Dusun Betiring Desa Banjarsari patut menjadi contoh di daerah lain. Pelaksanaan Sedekah Bumi ini sangat rapi, juga mencerminkan rasa kebersamaan dan gotong royong dari masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat Hajar Sedekah Bumi bertema “Ayo Tingkatkan Gotong Royong serta Kebersamaan demi Menuju Masyarakat Dusun Betiring Desa Banjarsari Makmur” di Dusun Betiring, Desa Banjarsari Kab. Gresik, Minggu (20/8).

Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim mengapresiasi masyarakat Dusun Betiring masih menguri-uri atau melaksanakan kegiatan budaya leluhur Sedekah Bumi. Apalagi ini yang terbaik di Kabupaten Gresik. “Ini menunjukkan masyarakat serius mengadakan Sedekah Bumi dengan memelihara tradisi. Memelihara semangat kebersamaan dan gotong royong,” jelasnya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan Sedekah Bumi ini terdapat empat hal penting yang menjadi perhatian. Pertama yakni Doa sebab melalui kegiatan ini masyarakat juga berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa. “Inti dari ibadah itu doa. Maka kita semua diwajibkan untuk berdoa,” tuturnya.

Gus Ipul menyampaikan, rasa bersyukur masyarakat dilimpahlan melalui Sedekah Bumi. Ini sebagai wujud memberikan yang terbaik untuk mendapatkan yang lebih baik juga.

“Allah berjanji orang tidak akan miskin dengan bersedekah. Ini bentuk syukur masyarakat yang berupa doa,” ujarnya.

Poin kedua, lanjut Gus Ipul, yang menjadi perhatian yakni usaha. Sedekah bumi diiringi dengan usaha lebih keras dan cerdas. “Dengan usaha itu hidup kita lebih baik,” katanya.

Ketiga yakni ilmu. Selain doa dan usaha, pelaksanaan Sedekah Bumi juga harus disertai dengan ilmu yang cukup. “Bagi kita yang beragama Islam, ilmu itu penting. Siapa yang punya ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” imbuhnya.

Keempat yang tak kalah penting yakni tawakal. Masyarakat Dusun Betiring juga harus tawakal dalam melaksanakan Sedekah Bumi. Karena segala upaya telah dilakukan untuk meraih hasil yang maksimal.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Banjarsari Singgih Purwanto menuturkan, Sedekah Bumi sebagai bentuk kegiatan melestarikan budaya yang dilakukan setiap setahun sekali. Semakin tahun semakin meningkat kegiatannya. Ambeng/ancak (tempat makanan dan minuman) meningkat menjadi 460 buah pada tahun ini.
“Sedekah bumi disebut juga merti bumi. Ancak yang berisi makanan dan minuman yang diarak itu kemudian disantap secara bersama-sama,” tuturnya.

Singgih menambahkan, warga Dusun Betiring bermata pencaharian yang beragam. Mulai dari petani, pengusaha dan buruh pabrik. “Saat ada sedekah bumi semuanya kumpul dan mengikuti kegiatan. Pagi harinya ada pelaksanaan kirab,” pungkasnya.

Setiap tahunnya ribuan warga Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik menggelar tradisi sedekah bumi dengan membawa sekitar 460 ambeng/ancak.

Dalam acara tersebut, warga juga mengarak ambeng yang diletakkan di depan rumah sebagai bentuk ungkapan doa. Tradisi sedekah bumi yang digelar warga Dusun Betiring merupakan tradisi turun-temurun, dan setiap setahun sekali digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki dan kemakmuran.

Keunikan kegiatan ini, ancak yang diarak tiga atau empat orang isinya dibagi-bagikan warga sekitar hingga habis. Sedekah Bumi yang digelar warga Dusun Betiring berbeda dengan dusun lainnya. Jika di dusun lain tidak mengarak ancak, sebaliknya di Dusun Betiring diarak terlebih dulu sebelum isi di ancak tersebut dibagi-bagikan ke warga. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *