Habiskan Miliaran Rupiah, Pasar Hewan Terpadu Bondowoso Terbengkalai

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Pembangunan pasar hewan Bondowoso yang menghabiskan anggaran milliaran terbengkalai. Padahal pembangunannya yang dimulai sejak tahun 2015 ini sudah selesai pembangunannya tahun 2018.

Namun sampai saat ini, pasar hewan tersebut belum ada agenda dari pemerintah daerah untuk ditempati.

Sehingga hal ini mendapat sorotan keras dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jack Center yang notabene selalu mengkritisi instansi pemerintahan yang bekerja tidak profesional.

Menurut Ketua Jack Center Agus, mengatakan bahwa pasar hewan yang terletak di Desa locare kecamatan Curahdami ini terkesan pembangunan asal-asalan tanpa adanya kajian terlebih dahulu. Terbukti, walaupun sudah selesai pembangunannya pihak pemerintah daerah belum memindahkan pasar hewan Kedemangan.

“Bangunan pasar tersebut dimulai 2015, kemudian selesai tahun 2018. Padahal sudah mulai rampung pembangunannya namun saat ini masih belum ditempati, terkesan buang-buang anggaran saja,” cetusnya Jumat (22/02).

Lanjut Agus, pihaknya sangat menyayangkan atas pembangunan pasar hewan tersebut yang seakan kurangnya penggajian saat hendak melakukan pembangunan pasar hewan di lokasi tersebut. Karena, selain kelas jalan yang tidak memenuhi standard, lokasinya juga kurang strategis.

“Pembangunan pasar hewan yang menelan anggaran miliaran rupiah ini terkesan dipaksakan, walaupun lokasinya tidak tepat. Namun pemerintah daerah tetep melanjutkan pembangunannya. Akhirnya terbengkalai seperti itu,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternan Bondowoso Dwi Wardan saat ditemui di ruangnya mengataka relokasi pasar hewan ke Poncogati memang tidak bisa dilakukan pada tahun 2019 ini. Alasannya, tambatan ternak yang terbangun di pasar hewan terpadu, Poncogati, masih terbangun sekitar 50 persen. Jumlah ini tidak mencukupi seperti di pasar hewan yang lama.

“Tempatnya itu belum bisa mencukupi di pasar hewan terpadu yang baru. Karena masih 50 persen, sehingga kalau masih mau direlokasi khususnya itu tambatan harus terpenuhi dulu sebanyak 500 tambatan,” tuturnya kepada sejumlah wartawan Jumat (22/02).

Lanjut Dwi menjelaskan untuk tahun sekarang pihaknya tidak punya anggaran untuk menambah tambatan itu. Logikanya, maka itu belum bisa terealisasi 2019 ini.

“Jika nantinya pada PAK 2019 ini, mendapatkan anggaran khususnya untuk memenuhi tambatan ternak. Meskipun lahan belum memenuhi syarat keseluruhan, masih bisa dilakukan,” Pungkasnya. [ROIS]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *