Humphrey Djemat: Partai Ka’bah Bersatu atau Mati di Pemilu 2024

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pada pemilu serentak 17 April 2019, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyaris tidak lolos ke Senayan sesuai dengan ambang batas atau Parliamentary Threshold (PT) yang ditetapkan UU Pemilu Legislatif (Pileg).

Partai berlambang Ka’bah tersebut hanya meraih 6,3 juta suara atau 4,52 persen dengan 19 kursi DPR RI. Sedangkan PT yang ditetapkan UU Pileg untuk pemilu serentak ini empat persen.

Raihan suara PPP pada pemilu lalu jauh di bawah lima tahun silam. Kala itu PPP mampu meraup 8,1 juta suara atau 6,53 persen dengan raihan 39 kursi DPR RI. Ini artinya, suara PPP turun 20 kursi.

Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat mengatakan, agenda reformasi partai politik di Indonesia terkait langsung dengan partai berlambang Kabah itu. “Itu dibuktikan dengan lepasnya 20 kursi PPP pada pemilu lalu,” kata Humphrey dalam diskusi bertajuk ‘Reformasi Partai Politik: Melanjutkan Agenda Reformasi dan Menyelamatkan Demokrasi’ di Press Room Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta akhir pekan ini.

Turunnya perolehan kursi PPP di DPR RI, ungkap dia, diikuti pula dengan merosotnya kursi PPP di DPRD Provinsi di seluruh Indonesia. “Jumlah keseluruhan kursi DPRD provinsi pileg lima tahun lalu 131. Sedangkan hasil pemilu 2019 PPP hanya dapat 90 kursi. Artinya lepas sekitar 41 kursi.”

Dilihat dari jumlah perolehan kursi pada pileg 2019, kata Humphrey, PPP tidak lolos ke DPR. “Namun, untung lambang PPP itu Kabah, sehingga atas kehendak Allah lolos ke Parlemen,” tegas dia.

Merosotnyo kepercayaan pemilih kepada PPP, lanjut Humphery, sebetulnya peringatan buat semua kader, ada sesuatu yang salah urus dengan partai ini. “PPP salah urus. Kehilangan kursi itu sebuah peringatan. Apa ini tidak dimaknai. Harus ada kesadaran bersama, terutama tentang persatuan. Perlu penyatuan PPP secara keseluruhan. Memang harus ada reformasi total di PPP ini.”

Dijelaskan, semua pemilih tahu PPP adalah partai Islam. Karena itu, PPP harus direformasi menjadi partai modern dan terbuka. Selain modern dan terbuka, PPP harus jadi partai yang bersih, tidak ada mahar, apalagi korupsi. Katanya PPP ini rahmatanlilamain.

Faktanya, jangankan kepada bangsa, kadernya saja tidak bisa sejahtera. Saya yakin, sebentar lagi PPP bersatu kembali. “Saya yakin, PPP ini segera bersatu. Di tangan kanan saya PPP bersatu dan bermartabat. Sedangkan di tangan kiri ini, 2024 PPP mati. Mau pilih yang mana,” kata Humphrey dengan nada bertanya. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *