SURABAYA, beritalima.com|
Masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya terhadap KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di Jawa Timur sampai dua tahun terakhir ini mengundang keprihatinan Komisi E DPRD Jatim. Legislatif yang membidangi kesra ini merasa prihatin jumlah tersebut terus bertambah.
“Kami sangat prihatin sekali atas tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,”ungkap ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana.
Politisi asal PDIP ini mengatakan seluruh Anggota Komisi E DPRD Jatim pada prinsipnya bersungguh-sungguh berkeinginan untuk mengurangi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Hal ini bisa teratasi jika ada sinergi dengan pihak-pihak berkompeten yang terkait,”ungkap mantan Ketua DPRD kabupaten Kediri ini.
Wanita yang akrab dipanggil bunda Reni ini mengungkapkan untuk realisasinya DPRD dan pemerintah dan seluruh pihak yang terkait segera Sosialisasi tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan dan anak dan antisipasinya.
“Memperdayakan orang tua dan lingkungan untuk saling berbagi dalam berbagai hal. Hal tersebut akan mempermudah sistem yang terkait dan tidak berbelit tidak terlalu birokrasi,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Reni, perlunya dihidupkan lagi budaya, etika, kualitas hidup bermasyarakat, bebas dari kebododohan, serta sumbangsih pemerintah dalam hal ini harus ditingkatkan dengan pola gotong royong menjadi roh seluruh masyarakat.(yul)