Jika Mata Dibalas Mata

  • Whatsapp

– 36 Seri Film FAUDA, Potret Konfik Israel- Palestina

Denny JA

Karikatur itu dipublikasi tanggal 18 Juni, 1936. Di koran Falestin, milik seorang Palestina.
Ia menggambarkan persepsi orang Palestina terhadap Yahudi.

Seekor buaya besar sebagai lambang Zionisme, organisasi warga Israel. Buaya itu sedang melahap orang orang Arab. Ucapan Sang buaya: “Jangan takut, aku akan memakanmu secara damai.”

Di belakang buaya, berdiri tentara Inggris. Tentara itu bukannya menghalangi, tapi membiarkan buaya Yahudi memangsa warga Arab Palestina. (1)

Di sisi lain, warga Yahudi juga tahu. Hamas organisasi warga Palestina berdiri tahun 1987. Organisasi ini tujuannya tak hanya membebaskan Palestina. Tapi juga menghancurkan negara Israel.

Apa rasanya hidup di area itu? Area seperti Jalur Gaza dan West Bank, yang dikuasai Hamas. Tapi tentara Israel, bangsa Yahudi mengontrol pula wilayah itu dan mengisolasinya.

Apa yang dialami oleh penduduk Palestina dan warga Israel, yang punya persepsi pihak satu akan menghancurkan pihak lainnya? Kelompok yang satu ingin membinasakan kelompok lainnya.

Gelora itu yang pertama kali hadir ketika saya membaca review New York Times. Koran ini menempatkan serial Fauda sebagai satu dari 30 TV show luar negeri terbaik 10 tahun terakhir.

Sebanyak 36 serial Fauda memotret satuan anti terorisme Israel yang beroperasi di wilayah Palestina. Aneka drama, adu strategi, kekerasan, cinta, kesetiaan, penghianatan, bercampur aduk dalam serial itu.

-000-

Banyak kisah dalam film itu agaknya memang hanya terjadi di area konflik yang keras. Konflik yang panjang. Yang membuat apapun dapat dilakukan untuk survival dan balas dendam.

Film ini dibuka dengan kisah Doron. Ia petugas rahasia Israel yang sudah mundur. Ia ingin hidup tenang dengan keluarga. Sudah pula ia berjanji dengan istri, tak lagi berminat aktif di satuan anti teroris Israel.

Ini kini berkebun anggur. Senang hatinya hidup tenang di tengah putra dan putri yang masih bocah.

Tapi datang berita itu. Panther nama julukan dari tokoh yang dicap teroris oleh pemerintah Israel. Nama aslinya: Taufiq Hammad. Ia legendaris, dipuja sebagai pahlawan Hamas, karena pernah membunuh banyak Yahudi.

Panther sudah mati dibunuh oleh Doron. Bahkan Doron sendiri hadir dalam pemakaman Panther.

Betapa kaget Doron mendapat berita. Panther tidak mati. Yang dimakamkan itu jazad orang lain. Panther hidup dengan identitas baru. Dan Panther masih aktif memimpin pasukan kekerasan.

Ini awal Doron akhirnya aktif lagi dalam pasukan anti teroris Israel. Ia akan kejar Panther itu. Ia harus tuntaskan tugasnya.

Doron heran dan bertanya. Bagaimana bisa Panther yang sudah Ia bunuh ternyata masih hidup.

Serial pertama, 12 episode pertama, banyak berkisah soal perburuan dan adu strategi antara pasukan Doron dan kelompok Panther.

Hebatnya tokoh Panther. Ia mengesankan sudah mati dan dikubur. Hebatnya pula pasukan intelijen Israel. Mereka menemukan cara dari lingkaran dalam Panther sendiri, bahwa sang legenda masih hidup.

-000-

Kisah lain yang juga unik, itu cerita soal Boaz. Ia pasukan satu tim dengan Doron. Secara emosional Doron sangat melindungi Boaz. Ia adik kesayangan Istrinya Doron.

Boaz sangat lancar bahasa Arab. Mudah sekali ia menyamar. Namun emosi dan kematangannya masih labil. Walau loyalitasnya pada tim sangat kuat.

Dalam satu operasi kilat, Boaz dijebak. Iapun ditangkap oleh pasukan Panther.

Dengan semua teknik penyiksaan, Panther tak berhasil menggali info penting.

Panther pun mengambil jalan tak terduga. Ia bius Boaz. Ia perintahkan seorang dokter memasukkan bom ke dalam tubuh Boaz.

Boaz tetap hidup. Tapi dalam badannya sudah tertanam bom. Kapan saja atas perintah Panther bom dalam tubuh Boaz bisa diledakkan dari jauh.

Tak tanggung- tanggung. Dihadapan tim satuannya, bom dalam tubuh Boaz diledakkan.

Doran, individu yang tangguh ini, pun terkulai. Berhari- hari, Ia menghilang. Apa yang harus ia sampaikan pada istri dan anak anaknya, yang dekat dengan Boaz, pamannya.

Sejauh itu teknik membunuh. Sejauh itu cara menjatuhkan mental. Badan dioperasi, dimasukkan bom, lalu dijahit lagi.

-000-

Anak anak lahir di tanah itu, di Gaza, di west bank, mewarisi luka. Sejak dini mereka mewarisi dendam.

Mereka tumbuh besar melihat ayah atau kakak mati dibunuh. Mata dibalas mata. Ketika tumbuh dewasa, yang membunuh atau keluarga yang membunuh harus pula terbunuh.

Strategi disusun. Alat pembunuh dicari.

Ujar Mahatma Gandhi, jika mata dibalas mata, terus terjadi dalam siklus panjang, maka dunia akan gelap.

Serial film ini walau 36 episodes memang hanya memotret drama kerasnya permusuhan dua komunitas itu.

Tapi, bukankah dalam kolam berlumpur dapat tumbuh bunga teratai. Putih? Bersih. Tak ternoda lumpur.

Di Gaza, di Westbank, di Timur Tengah, sebenarnya tumbuh pula teratai di sana. Yaitu kelompok yang memperjuangkan Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan sebagai dua negara merdeka.

Di tahun 1974, PBB sudah menegaskan solusi itu: Two States Solution. Negara Israel dan Negara Palestina yang sama sama merdeka dan berdampingan . (2)

Tapi 47 tahun sudah sejak resolusi PBB. Mengapa para pemimpin di sana tak kunjung mampu berkompromi? Mengapa kemarahan terus diproduksi, seperti puisi di bawah ini:

“Aku warga Palestina
Aku tak lahir untuk membenci
Tapi kamu membunuh ibuku
kamu perkosa kakak perempuanku
Maka aku makan dagingmu”

“Aku warga Palestina
Aku tak lahir untuk marah
Tapi kamu larang aku merdeka
Kamu tindas aku
Kamu miskinkan aku
Tak ada yang bisa kumakan
Maka aku kunyah tulangmu” (3)

Mengapa peradaban super canggih revolusi industri keempat tak kunjung mampu mendamaikan Israel dan Palestina menjadi dua negara yang merdeka, berdampingan. Harmoni.*

Febuari 2021.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait