Ketika Karyawan Unismuh Makassar Studi Tour, Ini yang Dilakukan

  • Whatsapp
FT: Inilah rombongan studi tour karyawan Unismuh Makassar foto bersama di depan Gedung Induk Siti Walidah Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo.-nasrullah-

YOGYAKARTA- Rombongan karyawan Univeristas Muhammadiyah Makassar yang melakukan perjalanan studi Tour ke Solo dan Yogyakarta se lama tiga hari, tiba di Solo Minggu (29/4/2018) dengan selamat. Rombongan yang beranggotakan 41 orang itu, dari Bandara Adi Sucipto Solo tidak langsung ke hotel, tetapi terlebih dahulu mengunjungi sejumlah tempat objek wisata di Solo.

Sejak meninggalkan bandara, rombongan yang menggunakan bus biro perjalanan wisata Patapulo langsung menuju Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo selaligus melakukan foto-foto di depan gedung Induk Siti Walidah UMS.

“Gedung Induk Siti Wilidah UMS adalah gedung tercantik saat ini yang dimiliki perguruan tinggi Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah. Dan kampus ini juga telah terakreditasi institusi A,”ujar ketua rombongan Drs H Arfah Basha yang juga Direktur AKSI Unismuh Makassar.

Rombongan yang dipimpin Direktur AKSI Unismuh Makassar, Drs H Arfah Basha, setelah mengunjungi kampus UMS, lalu melanjutkan perjalanan menuju Kraton Mangkunegaran. Rombongan juga sempat mengelilingi kraton dengan menggunakan pemandu kraton Mangkunegaran.

Kurang lebih sejam mengelilingi Kraton, rombongan akan diperlihatkan beberapa benda pusaka, mulai dari peralatan alat musik gamelang dalam kraton, juga beberapa benda-benda pusaka berupa pedang, keris dari berbagai Negara dan benda-benda pusaka lainnya seperti pakaian adat keluarga kraton, tempat pelantikan raja, ruang tamu raja, kamar putri kraton.

Khusus untuk kamar raja dan keluarga raja tidak boleh dimasuki hanya bisa dilihat dari luar ruangan. Peserta juga ketika memasuki area kraton ada tempat-tempat khusus yang tidak boleh memakai sepatu atau sandal. Juga tidak boleh ada yang memotret benda-benda pusaka yang ada dalam kraton.

Usai makan siang dilanjutkan salat dhuhur berjamaah di masjid dekat kraton, lalu menuju Pusat Batik Lawean. Disini peserta banyak yang tertarik membeli kain batik sebagai ole-ole untuk keluarganya, teman-temannya dan lainnya. Mungkin karena hari pertama belum ada peserta sehingga belum banyak yang membeli kain maupun baju batik.

Namun ketika singgah salat magrib dan isyah berjamaah di masjid Raya Al-Muttaqun Prambanan, yang letaknya puluhan kilometer dari hotel tempat menginap, beberapa orang diantaranya membeli assesoris (alat gantungan kunci, sepeda kecil, kalung (bukan emas) dan lainnya yang dijual di sekitar emperan masjid.

Sekadar diketahui Masjid Raya Al-Muttaqun ini, pada kejadian 2006 terjadi gempah yang sangat dahsat, masjid ini hancur rata dengan tanah, namun sekarang masjid ini termasuk salah satu masjid termewah di Solo saat ini.-nasrullah-

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *