KH Jeje Zaenudin: Gencatan Senjata Israel Titik Awal Kemenangan Kaum Musliman

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Kamis (20/5) malam mengumumkan gencatan senjata dengan pasukan pejuang Hamas di Jalur Gaza. Gencatan senjata itu disepakati dengan suara bulat tanpa syarat yang diprakarsai Mesir.

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin mengatakan, titik awal ini merupakan isyarat kemenangan bagi kaum muslimin di Palestina. Itu diraih atas kesabaran, ketabahan serta ketegaran dalam menghadapi setiap agresi militer Zionis Yahudi.

“Ini menunjukan beratnya perjuangan kaum muslimin di jalur Gaza. Tanpa perlengkapan apalagi persenjataan modern, mampu mengalahkan Zionis Yahudi dan membebaskan Al-Quds dari cengkraman Israel,” kata Jeje dalam orasi di ‘Aksi Persis Bela Al-Aqsha’ secara virtual, Jumat (21/5).

Sebagai jam’iyyah Persatuan Islam yang berdiri 1923, Persis, lanjut Jeje, menegaskan dukungan, pembelaan dan keberpihakan yang jelas terhadap bangsa Palestina. Pertama,dukungan terhadap Palestina atas dasar akidah dan keimanan.

“Atas dasar akidah, kita meyakini Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam. Tidak mungkin kita bisa memisahkan Baitul Maqdis dengan Masjidil Haram saat ini, karena itu adalah warisan sejarah dan warisan akidah umat Islam,” ucap dia dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Jumat (21/5) malam.

Pembelaan kaum muslimin terhadap Palestina adalah tuntutan ideologi dan konstitusi bangsa Indonesia. Perjuangan membela Palestina bukan saja perjuangan atas dasar iman dan akidah, tetapi juga perjuangan yang dilandasi UUD NKRI.

“Pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena Hamas atau Fatah, tapi membela kaum yang tertindas, terzalimi, bahkan kalaupun harus membela secara fisik, Alquran memberikan legalitas agar kita membela kaum yang lemah dari laki-laki, wanita dan anak-anak,” ujar dia.

Wujud dari pembelaan ini juga dapat dilakukan dengan bantuan tenaga, seperti mengirimkan para medis dan relawan. “Selain itu pembelaan dana, bayangkan dalam kondisi perang seperti ini, 100 persen mereka adalah pengangguran. Dan, tak kalah pentingnya dukungan doa sebagai senjata bagi kaum muslimin,” ungkap dia.

Jeje menyayangkan di tengah penderitaan bangsa Palestina luar biasa berat, banyak narasi berseliweran di medsos yang justru kontra produktif dengan perjuangan rakyat Palestina, seperti menyebarnya fatwa yang tak relevan, diantaranya yang menyarankan agar bangsa Palestina hijrah karena tidak mampu melawan penjajahan sejak puluhan tahun lalu.

“Bayangkan, di tengah penderitaan seperti itu, merajalela fatwa yang dapat menjatuhkan mentalitas umat Islam di Palestina. Begitu pula dengan berseliweran narasi memfitnah kelompok seperti Hamas adalah Syiah dan bentukan Zionis. Ini sungguh suatu yang tidak patut dan tak pantas terjadi di saat situasi di Palestina mencapai titik yang paling menyedihkan,” demikian KH Jeje Zaenudin. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait