KIBBM Keluarkan Pernyataan Sikap Tolak ‘Deal of the Century’ Trump

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Konflik antar kedua negara tak kunjung selesai berujung ‘Deal of the Century’. Oleh karena itu Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) menolak ‘Deal of the Century’. Oleh karena itu proyek usulan Presiden Trump di Palestina dengan nama ‘Deal of the Century’ adalah sebuah kebohongan atas nama kesepakatan dan persekongkolan antara penjajah Zionis Israel dengan Presiden Amerika, Donald Trump.

Demikian hal itu disampaikan Ustadz Ahmad Isrofiel Mardlatillah dari KIBBM, Senin (9/2/2020) di Ruang Puri Putri, Lt.2, Hotel Sahid Jaya saat press konference, Tuntutan dan Pernyataan Sikap KIBBM, penolakan atas ‘Deal of the Century’.

“Di antara poin krusial yang mengusik perdamaian adalah penawaran Trump untuk membeli Kota Al-Quds atau Baitul Maqdis senilai USD50 Milyar, kemudian memberikan seutuhnya kepada Israel untuk dijadikan ibukota. Selain itu, proposal Trump ini juga akan menghapus hak kembali bagi 6 juta pengungsi Palestina ke tanah air mereka,” tandasnya, yang mewakili elemen rakyat Indonesia.

Hal lain diungkapkan Isrofiel, mengingat hukum positif Indonesia, yang dalam pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan harus dihapus dari muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Namun dalam hal ini pembelaan umat Islam Indonesia terhadap penderitaan Palestina tidak tembus ke dalam konstitusi Israel sampai kapanpun tidak akan peduli karena masing – masing memiliki hukum positif apalagi dikatakan OC KIBBM Ustadz Ferry Nur, itu urusan Israel.

Padahal dalam perjuangan umat Islam di seluruh dunia bukan karena itu urusan Israel dan Trump, akan tetapi yang diharapkan umat Islam dalam pembelaannya terhadap Palestina, dapat menembus konstitusi Israel sehingga dalam pembelaan kepada Palestina tidak berlangsung lama dan sia – sia.

“Sebenarnya kita utang budi dengan Palestina bahwa saat kemerdekaan Indonesia. Palestina ikut menyebarkan kemerdekaan Indonesian ke Timur Tengah, namum Palestina sendiri sampai sekarang belum merdeka,” tandas Ahmad Mushafa.

Demikian pernyataan sikap yang dilontarkan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis yang mewakili elemen rakyat Indonesia, diantaranya adakah :
Pertama, sikap diam dan membiarkan persoalan penjajahan yang terjadi di Palestina, bertentangan dengan jati diri bangsa dan menyalahi amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia.

“Maka merupakan kewajiban nasional, bagi setiap elemen bangsa baik di semua lembaga pemerintahan maupun rakyat, untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan hak-hak penuh
kemerdekaan Palestina,” terangnya.

Kedua, apa yang dilakukan Presiden Amerika dan Israel merupakan pelanggaran HAM dan pembangkangan atas upaya perdamaian oleh berbagai lembaga internasional yang didukung oleh mayoritas negara-negara dunia, seperti PBB, OKI, dan lain-lain.

“Terlebih lagi, sikap mengabaikan kemerdekaan Palestina, bertentangan dengan amanah Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung,” imbuhnya.

Ketiga, mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia dalam forum OKI, serta mendesak pemerintah RI untuk bersikap lebih tegas lagi dalam membela kemerdekaan Palestina dan melawan upaya merusak perdamaian dunia oleh Trump dan Israel.

“Bahkan Indonesia harus menjadi pusat perjuangan Palestina di kawasan Asia Tenggara karena terkait posisinya sebagai pemimpin ASEAN dan negeri muslim terbesar di dunia,” terangnya.

Keempat, tidak pantas Presiden Amerika Trump, Israel dan sekutunya membicarakan perdamaian sementara pelanggaran-pelanggaran pemukiman Israel di wilayah Palestina dan blokade Gaza tidak dihentikan.

“Sebagaimana tidak ada perdamaian hakiki sebelum hak kembali 6 juta pengungsi Palestina terwujud dengan pulang ke tanah air mereka,”

Kelima, mengutuk segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel di segala aspek, karena hal tersebut merupakan dukungan terhadap kejahatan, pelanggaran dan penjajahan Israel serta mengkhianati perjuangan rakyat Palestina yang menjaga situs-situs suci di sana.

“Keenam, menyerukan kepada berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat baik lembaga maupun tokoh, untuk mengesampingkan berbagai perselisihan dan berdiri satu barisan membela Palestina untuk merdeka dengan ibukota Al-Quds,” tambahnya. ddm

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait