Kiprah GMDM Surabaya di Hari AIDS Sedunia

  • Whatsapp
Sebagian relawan GMDM Surabaya dan Jatim ketika akan melakukan aksi simpati memperingati Hari HIV AIDS Sedunia, Jumat (1/12/2017). (Foto: Ist).

SURABAYA – Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember diperingati Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Narkoba Kota Surabaya dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, aksi simpatik dan Penyuluhan HIV-AIDS Dampak Penyalahgunaan Narkoba.

Aksi simpatik dengan membagi-bagikan bunga yang diikat pita merah sebagai pertanda pencegahan AIDS itu dilakukan di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (1/12/2017). Aksi ini dilakukan puluhan relawan.

 

Baca : 1 Desember 2016 – Gubernur Jatim dan Menkes RI – Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2016 di Halaman Grahadi

Selain membagi-bagikan bunga pada para pengendara, mereka juga menyampaikan pesan moral yang intinya tentang pencegahan HIV-AIDS, termasuk tentang penularannya, yang di antaranya lewat jarum suntik narkoba.

Sedangkan Penyuluhan HIV AIDS Dampak Penyalahgunaan Narkoba dilaksanakan di Hotel Vini Vidi Vici (V3) Surabaya, Jumat (1/12/2017) siang. Acara ini disuport BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo.

Selain dihadiri Pembina GMDM, H.Tri Didik, dan Sekretaris GMDM Jawa Timur, Siswanto, penyuluhan ini diikuti sekitar 150 relawan GMDM Kota Surabaya.

Kabid Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo, Ferina Burhan, juga tampak hadir di samping Ketua GMDM Kota Surabaya, Yayuk Sri Wahyuningsih.

Baca : Dalam Rangka Hari Aids se-Sedunia, Pemkab Madiun Lakukan Aksi Simpatik

Ditemui di sela acara penyuluhan itu, Yayuk mengatakan, GMDM belum lama berdiri. Namun demikian, lanjut dia, di Surabaya organisasi sosial ini telah memiliki sekitar 800 relawan militan dan 50 pengurus, serta akan membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan dan kelurahan.

Ditegaskan, keanggotaan GMDM harus benar-benar sosial, tidak ada kepentingan politik dan bisnis serta yang lain, militan, dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pencegahan dan pengobatan serta pemberantasan narkoba.

“GMDM tidak akan minta anggaran ke pemerintah atau minta bantuan ke lembaga lain, kecuali kerjasama sebagaimana yang seperti kami lakukan dengan BPJS Ketenagakerjaan sekarang ini,” tandas Yayuk pada beritalima.com, Jumat (1/12/2017) sore.

 

Dikatakan, kegiatan GMDM kebanyakan memberi pemahaman pada masyarakat tentang bahaya narkoba dan cara pencegahannya.

Terkait Hari HIV-AIDS Sedunia, GMDM memanfaatkan moment ini untuk menunjukkan eksistennya pada masyarakat.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat dengan memberi penegasan bahwa pencegahan penularan HIV AIDS lebih baik dibanding pengobatan,” kata Yayuk.

Dikatakan, penularan HIV tak jarang berawal dari penyalahgunaan narkoba. Karena itu, GMDM Narkoba Kota Surabaya tak mau melihat remaja dan anak-anak menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan tertular HIV-AIDS.

Di tempat yang sama, Siswanto selaku Sekretaris GMDM Jawa Timur mengatakan, penularan HIV AIDS terjadi melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau cairan.

Menurutnya, bersentuhan dengan penderita ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) tidak akan membuat tertular HIV AIDS. Untuk itu dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak menjauhi penderita ODHA, karena mereka butuh motivasi agar bisa lepas dari sakit yang dihadapi.

“Penularan HIV kebanyakan melalui hubungan seksual dan jarum suntik narkoba. Karena itu, hindari seks dengan gonta-ganti pasangan, dan jauhi narkoba,” tandas pria berambut panjang yang ikut memberi paparan di acara Penyuluhan HIV-AIDS Dampak Penyalahgunaan Narkoba ini. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *