Luncurkan OK GELORA, Anis: Perlu Peta Untuk Jadikan Kekuatan Utama Dunia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengatakan, Indonesia memasuki gelombang ketiga menuju kekuatan lima besar dunia diantara Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

Sebab, Indonesia punya potensi sangat besar seperti Sumber Daya Alam (SDA), jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, umat Islam terbesar di dunia dan menjadi pemimpin utama ASEAN.

“Kenapa kita harus menjadi salah satu kekuatan dunia, karena kita memiliki potensi yang cukup untuk itu,” kata Anis Matta saat meluncurkan ‘Program OK GELORA Orientasi Kepartaian Partai Gelora Indonesia di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Anis, Indonesia telah memasuki dua gelombang. Gelombang pertama menjadi Indonesia, diawali Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan puncaknya sebagai negara berdaulat pada 17 Agutus 1945.

Gelombang kedua menjadikan Indonesia sebagai negara modern. Ini telah dilewati melalui pergulatan pada masa orde lama, orde baru dan orde reformasi. “Sebagai bangsa kita telah bergulat dengan pengalaman yang pahit dan manis dalam mencari titik temu antara demokrasi dan kebangsaan,” kata dia.

Dengan memasuki gelombang ketiga, diperlukan Peta Jalan Baru Indonesia. Peta itu, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia. “Saat ini terjadi perubahan tatanan dan kemimpinan global sehingga kita perlu merumuskan satu peta jalan baru, dimana mimpi besar itulah yang melatari berdirinya Partai Gelora.”

Partai Gelora, kata Anis, tidak ingin melihat Indonesia menjadi ‘medan tempur’ negara-negara yang sedang bersaing di dunia seperti persaingan antara AS dengan China yang terjadi saat ini
.

“Potensi kita terlalu besar, tapi pencapaian sangat kecil. Langit kita terlalu tinggi, terbang kita terlalu rendah. Indonesia harus jadi salah satu kekuatan utama dunia” kata dia.

Wakil Ketua Umum DPN Gelora, Fahri Hamzah menambahkan, rakyat Indonesia seharusnya memiliki orientasi dan kemantapan hati. Tidak boleh galau atau gelisah. Sebab, saat ini banyak pihak yang tidak memiliki orientasi, padahal sebagai bangsa besar harus optimis.

“Bangsa ini harus optimis agar terbang tinggi seperti Rajawali dan menjadi kekuatan lima besar dunia. Kita harus mereorentasi konsepsi diri kita dengan khazanah Indonesia, Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia, optimis,” kata Fahri.

Karena itu, orientasi ke-Indonesiaan harus semakin diperkuat secara masif. Tidak boleh lagi ada rakyat Indonesia yang tidak memahami atau terbata-bata tentang ke-Indonesiaan.

“Mengutip puisi Chairil Anwar, kita hidup 1.000 tahun lagi, maka kita harus optimis tentang fondasi bangsa yang membuat kagum dengan Indonesia,” demikian Fahri Hamzah/ (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait