Melalui Gelaran Wayang Kulit, BKKBN Jatim Percepat Penurunan Stunting

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur terus mensosialisasikan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Dan kali ini melalui seni budaya wayang kulit, yang digelar di halaman kantornya di Surabaya, Sabtu (17/12/2022) malam.

Dengan Dalang Ki. Dr. Ir. H. Warseno Slenk M.Si, wayang dengan lakon “Tumurune Wahyu Katentreman” ini menyampaikan pesan pentingnya mendukung program penurunan stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati mengatakan, sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, kegiatan KIE Kreatif Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja melalui media tradisional seni budaya ini tujuannya menyasar masyarakat kalangan menengah dan bawah.

Dia berharap gelaran ini sukses dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Tahun 2024 menjadi 14 persen. Dia juga berharap semua pihak mendukung program percepatan penurunan stunting di Jawa Timur ini, guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, sehat dan cerdas di masa yang akan datang.

Mewakili Gubernur Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr. Sp.PD. KPTI mengatakan, data BPS Jawa Timur menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 72,75.

Dikatakan, ada tiga poin penting dalam pembangunan IPM, yaitu pendidikan, kesehatan, dan Angka Harapan Hidup. Dari aspek kesehatan, Nasional dan Jawa Timur ada PR, menyelesaikan masalah stunting.

“Karena kalau kita tidak bisa menyelesaikan stunting, maka negara ini tidak bisa membuat individu yang punya daya saing dan keunggulan,” jelasnya.

Diutarakan, pada prinsipnya stunting itu bisa dicegah. Dan, terjadinya stunting itu biasanya ada kesalahan dalam pola asuh.

“Ada dua intervensi yang kita usulkan, yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Kami titip ke dalam Program Pemerintah tentang intervensi ini,” ungkapnya.

Yang pertama, sambungnya, bagi anak remaja putri atau ibu hamil jangan sampai terkena anemia atau kurang darah. Bagi ibu hamil didorong untuk mendapatkan akses kesehatan, untuk periksa kesehatan.

Bagi orang tua yang punya balita didorong untuk aktif ke posyandu, dan bagi kedua orang tua baik bapak dan ibu harus mendapatkan informasi kesehatan yang sama.

“Pemerintah, baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, sudah ada anggaran dan mendorong program stunting bisa tercapai. Jadi diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, mengatakan, yang dilakukan teman-teman BKKBN untuk mengumpulkan ibu-ibu dan bapak-bapak tidaklah mudah. Karena itu, dicarilah sarana atau alat untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat, termasuk melalui media-media budaya tradisional.

Menurutnya, melalui pagelaran wayang kulit dinilai efektif untuk mengumpulkan masyarakat. Wayang adalah tontonan yang sarat akan pesan.

Diharapkan, dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh ki dalang ini masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait program pemerintah, yaitu percepatan penurunan angka stunting di Indonesia khususnya di Jawa Timur agar menjadi individu yang berkualitas dan memiliki daya saing di masa depan. (Gan)

Teks Foto: Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati (tengah) di acara wayang kulit Sabtu (17/12/2022) malam.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait