Pembangunan adalah proses, bukan momentum

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya, memimpin apel kesadaran mengawali kegiatan tahun 2018 bersama ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT. Beliau mengajak peserta apel perdana itu untuk memadukan komitmen, tekad dan optimisme baru agar bisa bekerja dan berjuang lebih gigih memajukan NTT.
Gubernur dua periode itu mengajak semua yang hadir untuk merefleksikan makna peristiwa Natal pergantian tahun. Melewati 2017, tidak berarti berakhir semuanya. Pergantian tahun menandakan suatu periode waktu dengan berbagai suka duka, sukses dan gagalnya.
Apel awal tahun 2018 yang digelar di halaman Kantor Gubernur NTT, Jum’at pagi (5/1) itu diawali dengan pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Apel, Gubernur Frans Lebu Raya, diikuti pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Panca Prasetya Korpri oleh petugas.
Turut hadir mengikuti apel kesadaran antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, para Kepala Kantor, Kepala Biro, Kepala Badan, Kepala Dinas, dan pejabat eselon III, eselon IV serta staf lingkup Sekretariat Daerah (Setda) NTT.
Gubernur Frans Lebu Raya, melalui amanatnya menguraikan secara gamblang terkait perjalanan masa kepemimpinannya selama satu dasa warsa. Beliau mengakui banyak sukses yang di raih dengan berbagai perubahan signifikan bagi kemajuan provinsi NTT.

Menurut Gubernur, pembangunan yang dilaksanakan adalah sebuah proses. Pembangunan bukanlah momentum, bahkan pembangunan akan berjalan terus secara bertahap dan tidak akan selesai.
“Saya ingin tegaskan bahwa pembangunan itu bukanlah momentun tapi sebuah proses yang tidak akan berkhir. Pembangunan bisa selesai sesuai target pada kurun waktu tertentu. Tetapi, kita akan terus membangun demi kesejahteraan rakyat,” katanya.
Di awal tahun 2018, Gubernur Lebu Raya, meminta untuk terus meneguhkan komitmen membangun daerah ini. NTT harus terus maju dan sesuai data makro, pertumbuhan ekonomi kita selama tiga tahun berturut-turut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,02 persen.
” Dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, menunjukan kepada masyarakat bahwa kita optimis terus maju. Kita terus membangun infrastruktur atas dukungan dari Pemerintah Pusat, kendati APBD kita terbatas,” ungkap Lebu Raya.
Gubernur Lebu Raya, mengajak seluruh ASN lingkup Setda NTT untuk terus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja tuntas. Terus menunjukan komitmen dan kepercayaan rakyat dalam mengabdikan diri bagi daerah dan negeri ini.
Lebu Raya, minta setiap perangkat daerah agar awal tahun 2018, semua program dan kegiatan sudah harus dilaksanakan. Kegiatan di tahun 2018 harus selesai lebih cepat dari tahun 2017. “Saya minta bekerja lebih sungguh-sungguh dan bekerja lebih cepat lagi, supaya capaiannya lebih baik dari tahun 2017. Setiap pimpinan perangkat derah supaya melakukan koordinasi secara baik dengan unitnya masing-masing,” tambah Lebu Raya.
Gubernur Lebu Raya, mengakui jika masa kepemimpinannya memang tersisa enam bulan lagi. Beliau juga mengakui bahwa dari waktu ke waktu daerah ini ada perubahan, perubahan yang signifikan. Menurut Lebu Raya, tidak ada lagi masyarakat kita yang secara masal mengeluh rawan pangan.
Gubernur, mencontohkan ketika pada 2008 dan 2009, sering muncul isu rawan pangan. Dimana-mana terjadi kelaparan. Tapi sekarang tidak lagi muncul isu kelaparan. Inilah kemajuan yang dicapai saat ini. Lanjut Gubernur, semenjak mengkampanyekan konsumsi pangan lokal sebagai diversifikasi pangan dan saat ini semua orang bangga mengkonsumsi jagung serta umbi-umbian. (L. Ng. Mbuhan)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *