Pemkot Madiun Bersama BI Dan Bulog Lakukan Monitoring Bahan Pokok

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, bersama Bank Indonesia (BI) dan Bulog, melakukan monitoring ketersediakan bahan pokok di dua pasar tradisionil, Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko, Rabu 9 Mei 2018.

Dari hasil monitoring, baik di PBM maupun Pasar Sleko, persediaan bahan pokok tercukupi dan harga relatif stabil. Kecuali telur yang menembus harga Rp.23-24 ribu/kilogram dari hari sebelumnya sebesar Rp.19 ribu/kilogram. Sedangkan harga beras, tetap pada kisaran Rp.9.500/kilogram untuk beras medium dan Rp.11.500/kilogram untuk beras medium.

Sedangkan kedelai tetap pada kisaran Rp.9000/kilogram, minyak goreng Rp.14.000/kilogram, bawang merah Rp.30 ribu/kilogram, bawang putih Rp.20 ribu/kilogram, gula pasir Rp.11 ribu/kilogram, cabai keriting Rp.25 ribu/kilogram, cabai rawit Rp.20 ribu/kilogram, ayam potong Rp.31 ribu/kilogram dan daging Rp.110 ribu/kilogram. Untuk telur dan daging ayam, ada kenaikan dibanding hari sebelumnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Gaguk Hariyono, mengatakan, beberapa komoditas memang ada sedikit kenaikan. Khususnya telur dan daging ayam potong.

“Ini dari pengepul. Ini harus jadi perhatian. Kami himbau dari pengepul agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi karena yang terdampak adalah pengecernya. Jadi pengepul kuncinya. Kalau upaya kami, bekerjasama dengan PPID nanti akan melaksanakan jumpa pers terkait dengan hasil monitoring hari ini untuk memberikan himbauan,” terang Gaguk Hariyono.

Selain itu, akan melakukan operasi pasar murni di 22 kelurahan dengan komoditas yang jual diantaranya beras, telur, minyak goreng dan gula pasir. Komoditas itu nantinya dijual dengan harga HPP ditambah subsidi ongkos angkut sekitar Rp.500-Rp.1000/kilogram.

“Kami mulai tanggal 15. Kemudian tanggal 1 nanti Bulog melakukan OP (Operasi Pasar) di pasar,” tambahnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Joko Raharto, yang ikut monitoring langsung ke pasar, mengatakan, kenaikan harga telur dan daging ayam tidak menjadikan inflasi. Alasannya, tertutupi oleh penurunan harga beras dan bawang putih. “Secara umum, aman,” kata Joko Raharto.

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Logos Bintoro, mengatakan, meski secara umum harga kebutuhan pokok normal, tapi dari Satgas Pangan tetap memantau jika ada indikasi adanya penimbunan.

Sementara Kepala Bulog Divre Madiun, Herisman, menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan stok sekitar 3000 ton beras medium dan beras premium 2000 ton.

“Jadi untuk stok yang kita siapkan lebih kurang 5000 ton. Kita masih aman untuk 3-4 bulan ke depan. Kita juga punya gula 20 ton, tepung terigu 8 ton dan minyak goreng 500-600 liter. Jadi saya jamin untuk persiapan bulan Ramadhan dan lebaran nanti stok cukup aman” terang Herisman.

Monitoring yang dilakukan tim Satgas Pangan ini, dilakukan dalam rangka memantau ketersediaan bahan pokok dan pengendalian stablisasi harga bahan kebutuhan pokok di wilayah Kota Madiun pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. (Tono/Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *