Pertama Dalam Sejarah Budaya, Prosesi Pernikahan Rafidh-Ayu Dengan Kirab Silat

  • Whatsapp
Pertama dalam sejarah, prosesi menuju pelaminan dengan Kirab Silat, di pernikahan Rafidh Rabbani dan Ayu Widya Wulandari, Ahad (21/7/2019).

SURABAYA, beritalima.com | Pernikahan Rafidh Rabbani dan Ayu Widya Wulandari bukan hanya membuka lembaran baru bagi keduanya, tapi juga sejarah baru dalam prosesi menuju pelaminan.

Baru kali ini prosesi resepsi pernikahan diwarnai dengan peristiwa kebudayaan yang sungguh bermakna bagi kedua mempelai sekaligus pesan pada publik.

Resepsi pernikahan Rafidh Rabbani dan Ayu Widya Wulandari ini berlangsung Ahad (21/7/2019) di lantai 2 Gedung Wanita Chandra Kirana Jalan Kalibokor Selatan 2 Surabaya.

Yang menarik dan baru kali ini dalam sejarah, resepsi pernikahan disertai Kirab Silat. Dan ini atas ide Rafidh, entrepreneur muda yang mendapat gelar coach di usia muda serta memiliki segudang prestasi nasional di beladiri utamanya pencak silat, bersama beberapa orang sekitarnya.

Boleh dibilang Kirab Silat ini merupakan pengembangan tradisi pedang pora dalam pernikahan prajurit, atau pantun dalam morning pernikahan adat Betawi, dan tradisi lain yang sudah ada. Namun, budaya awal Kirab Silat melibatkan langsung pengantin pria yang memang jago silat.

Prosesi resepsi pernikahan Rafidh dan Ayu dengan Kirab Silat ini dimulai pukul 09.00, setelah acara pelepasan 25 balon pink dan putih serta sepasang merpati pada pukul 07.00.

Diawali dengan silat kipas yang dimainkan 5 pesilat beregu. Gerakan silat kipas ini bermakna keindahan dan kebersamaan dalam menuju mahliga rumah tangga.

Bersamaan dengan itu Rafidh sebagai sosok pemimpin rumah tangga dengan gerakan tunggal silat yang indah. Setelah itu baru masuk ke pelaminan.

Namun, sebelum sampai di pelaminan, pengantin pria menghadapi hambatan dari pesilat yang bertengkar dan menantangnya. Maknanya, dalam membina rumah tangga hampir dipastikan akan ada rintangan, dan itu harus diselesaikan tanpa kekerasan.

Dalam menuju pelaminan itu, Rafidh dan Ayu menghadapi 2 kali rintangan, rintangan ringan dan rintangan berat. Rintangan ringan digambarkan dengan tantangan pesilat lain dengan tangan kosong, disusul rintangan berat yang diekspresikan oleh pesilat-pesilat yang membawa senjata tajam, yang akhirnya semuanya berhasil ditumbangkan oleh pengantin pria Rafidh.

Rafidh dan Ayu dengan senyum bahagia akhirnya duduk di pelaminan. Ratusan undangan yang semula sempat tegang menyaksikan budaya baru prosesi resepsi pernikahan ini akhirnya semuanya tampak lega dan bergantian naik panggung untuk memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai, selamat hidup baru dan bahagia.

Prosesi resepsi pernikahan dengan Kirab Silat ini melibat 27 pesilat. Sebelum kedua mempelai menuju pelaminan juga ada permainan ganda dari dua tim pencak silat yang terdiri dari 4 pesilat.

Setelah itu dilanjut dengan tapel kuda seperti pedang pora pagar betis para pesilat berjumlah 10 pesilat. Selama prosesi ini diiringi gamelan Jawa yang dimainkan para pesilat binaan Achmad Jamaluddin, pelatih silat nasional. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *