Polres KSB,Mengajak Unjuk Rasa Aksi Damai Menolak UU KPK,RUU KUHP

  • Whatsapp

SUMBAWA BARAT NTB,beritalima.com|
Aksi unjuk rasa mahasiswa menjadi aksi tingkat nasional menolak UU KPK, RUU KUHP di sejumlah daerah di Indonesia, alinasi organisasi mahasiswa dan organisasi mahasiswa kabupaten sumbawa barat solidaritas menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD sumbawa barat.jalan pendidikan kelurahan bertong, kecamatan taliwang, kabupaten sumbawa barat.pada rabu (02/10/19).

Adapun tuntutan dalam aksi mahasiswa di depan mapolres sumbawa barat,1) meninjau kembali UU KPK, RUU KUHP dan RUU lainnya yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
2) mengutuk tindakan Represif aparat Kepolisian yang tidak manusiawi, tendensius dan memancing amarah rakyat Indonesia. 3) mengutuk keras penembakan aktivis di Kota Kendari ketika terjadi aksi massa penolakan terhadap UU KPK pada tanggal 26 September 2019. 4) segera memberikan sanksi tegas dan mencabut HGU korporasi yang melakukan pembakaran hutan di Pulau Sumatera danKalimantan. 5) segera mencopot Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tidak bertanggung jawab atas pembiaran pembakaran hutan dan lahan. 6) menindak tegas kelalaian Pertamina atas tumpahan minyak yang terjadi di pantai utara Jawa.7) segera melakukan audit kepada Pertamina dan mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyasari. 8) meminta kepada presiden untuk secepatnya menyelesaikan perselisihan yang terjadi di Wamena Papua.

Perwakilan aksi Ketua HMI Cabang Sumbawa Barat Rusanan menyatakan
kedatàngan kami kesini yaitu untuk meminta kepada pihak kepolisian sebagai pengayom untuk tidak melakukan tindakan represif kepada rekan mahasiswa seperti yang terjadi di Kendari yang mengakibatkan 2 orang mahasiswa meninggal dunia. Kami minta kepada pak Kapolres Sumbawa Barat untuk menyatakan sikap agar tidak melakukan tindakan represif kepada para aktivis khususnya di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Kami harap kepada pihak kepolisian untuk menandatangi pernyataan sikap. Kami mengajak Kapolres dan teman teman sekalian untuk melakukan doa bersama.

Dalam hal ini Kapolres Sumbawa Barat AKBP Mustofa Sik MH menanggapi dengan mengucapkan terimakasih kepada adik adik mahasiswa yang datang untuk menyampaikan aspirasinya. Terkait dengan adanya rekan-rekan mahasiswa yang meninggal sebanyak 2 orang di Kendari, kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban, nanti kita akan lakukan doa bersama agar korban mendapat tempat yang layak disisi Nya. Kami di Kabupaten Sumbawa Barat selalu mengedepankan komunikasi dengan rekan2 mahasiswa, kami secara kedinasan yang jelas tidak menginginkan adanya korban penganiayaan terhadap mahasiswa.

Ia menambahkan,Terkait kasus yang terjadi di Sulawesi Tenggara, yakin dan percaya bahwa kasus tersebut diusut tuntas, sebagai bukti kesungguhannya Kapolri dalam menangani hal tersebut Kapolda sulawesi Tenggara sudah di copot dari jabatannya. Kami terbuka atas kritik dan saran dari adik adik mahasiswa, prinsipnya mari kita perbaiki Polri kedepan, tanpa ada kritik dan masukan kami mungkin tidak akan benar. Saya selaku kapolres kapanpun apabila adik adik ingin bertemu untuk menyampaikan kritik dan saran saya selalu siap menerima.”Ucap Kapolres

Lanjut, saya selaku Kapolres Sumbawa Barat tidak menyetujui segala bentuk tindakan kekerasan yang dilakukan, kami bertindak sesuai dengan SOP. untuk melakukan penandatanganan surat pernyataan, sikap saya tidak bisa karena di pernyataan sikap yang adik adik sampaikan ini banyak diluar kewewenangan Polisi, kalau saya menanda tangani pernyataan sikap tersebut artinya saya melanggar aturan karena diluar kewenangan saya. Saya terima aspirasi anda tapi tidak dengan menandatangani pernyataan sikap ini, saya menerima aspirasi rekan-rekan dan akan saya laporkan ke Polda dan Polda akan menyampaikan ke Mabes Polri. “jelasnya

massa menuju ke kantor DPRD Sumbawa Barat dengan berjalan kaki setelah menerima tanggapan dan menyerahkan tuntutan aksi kepada Kapolres Sumbawa Barat.Pukul 10.15 wita massa tiba di kantor DPRD Sumbawa Barat dan melakukan orasi. Adapun yang melakukan orasinya

Ketua LSM JMN Ojik menyampaikan aspirasinya Kepada wakil rakyat.1) kemungkinan RUU tidak bisa ditunda karena dalam 30 hari, RUU itu tetap disahkan walaupun tanpa ada tanda tangan Presiden. Kami disini ingin memastikan apakah RUU ini mau ditunda atau dibatalkan? 2) mudahan anggota dewan kita mau menemui kita secara langsung agar aksi kita tidak berlangsung lama. 3) Aksi ini merupakan hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat. RUU itu katanya merupakan produk anak rakyat tapi apa, banyak yang tidak pro dengan rakyat.

Rahmatul Hidayat selaku Ketua BEM Undova mengatakan Kami disini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi demi kepentingan rakyat indonesia.Kami mahasiswa dan masyarakat KSB tidak setuju dengan UU & RUU yang tidak pro rakyat. Kami minta agar anggota DPRD keluar dan menemui kami disini.

Zulkifli anggota HMI KSB mengatakan
Kita datang kesini secara damai, karena kita adalah mahasiswa berpendidikan.
Kami menolak RUU disahkan, karena sebagai mahasiswa yang intelek RUU itu tidak sesuai dengan rakyat indonesia.
Undang-undang yang dirancang oleh DPR sangatlah buta dan cacat bagi keadilan masyarakat.

Massa unjuk rasa diterima oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Sumbawa Barat di depan lobi Kantor DPRD Sumbawa Barat,
1. Ketua DPRD Kaharuddin Umar
2. Wakil Ketua I Abidin Nasar
3. Wakil Ketua II Merliza Jawas
4. Anggota DPRD Muhammad Yamin
5. Anggota DPRD Masadi, SE
6. Anggota DPRD Baharung
7. Anggota DPRD Agusfian

Dalam hal ini ketua DPRD Sumbawa Barat Kaharuddin Umar memberikan respons kepada masa unjuk rasa
“Surat pernyataan sikap saya terima dan akan dilakukan musyawarah mufakat terlebih dahulu untuk melakukan Penanda tanganan terhadap surat pernyataan sikap dan akan di informasikan kepada mahasiswa 3 hari kedepan”kata Kahar

Wakil ketua I DPRD Sumbawa Barat Abidin Nazar ikut menggapai aksi tersebut mengatakan,Sebagai wujud apa yang disampaikan oleh adik adik bahwa kami tidak diam duduk diatas,” sejak kami mendengar rencana aksi adik adik kami sudah melakukan komunikasi dengan Ketua DPRD untuk menerima adik adik mahasiswa.dan kami ingin menegaskan kepada adik-adik bahwa hal utama dalam melakukan aksi adalah memperhatikan situasi kamtibmas, kami mengapresiasi kegiatan yang adik adik laksanakan ini dengan tetap menjaga kamtibmas.”ujarnya

Ia menambahkan, Terkait dengan kerusuhan wamena, penembakan terhadap aktivis dan kebakaran, bahwa ini sudah ditanggapi oleh pemerintah dengan cepat.Terkait dengan UU yang menjadi tuntutan mahasiswa saat ini sedang dikaji oleh presiden untuk menerbitkan Perpu dan penundaan RUU. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak TNI dan kepolisian yang mengamankan jalannya kegiatan.”jelasnya

Wakil Ketua II DPRD sumbawa barat
Merliza Jawas ikut merespon juga mengucapkan, kami mengapresiasi gerakan teman-temanmahasiswa yang melakukan aksi dengan damai.apa apa yang menjadi aspirasi teman-teman sudah terjawab, saya harap agar temen-temen tidak terprovokasi dan menjaga kamtibmas di KSB.

Selama kegiatan berlangsung dilakukan pengawalan dan pengamanan secara terbuka dan tertutup oleh Personil Polres Sumbawa Barat dan Polsek Taliwang dibawah kendali Kabag Ops Polres Sumbawa Barat.

Jumlah massa sekitar 20 orang dengan menggunakan kendaraan R2 sebanyak 5 unit dan 1 unit R4. Adapun alat peraga yang dibawa yaitu pamflet, bendera HMI dan selebaran. Selaku kordum dalam pelaks Aksi tsb sdr. Rahmatul Hidayat Ketua BEM Universitas Cardova Taliwang.(Rozak B5)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *