Produk Kemiskinan di Provinsi Aceh Meningkat

  • Whatsapp

Beritalima.com, Banda Aceh- Angka atau Profil Kemiskinan di Provinsi Aceh untuk kondisi September 2022 sedikit meningkat, hal ini dikatakan oleh Kepala BPS Provinsi Aceh, Dr.Ahmadriswan Nasution S.Si, M.T. melalui Ketua Tim Manajemen Lapangan statistik Aceh bidang sosial,” Dadan Supriadi, kepada Wartawan di Ruang Pertemuannya pada Senin 16 Januari 2023.

Menurutnya, Pada September 2022 tingkat kemiskinan di Aceh mencapai 14,75% sedikit meningkat, ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kita di Aceh mengalami peningkatan Sebesar 0,11 poin dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebesar 14,64% Jadi sebenarnya kita ketahui bahwa periode sebelumnya penurunan kemiskinan sudah terjadi di Aceh,

kemiskinan ini tidak mampu diikuti oleh peningkatan konsumsi ini tentu akan berpotensi pada komunikasi, penduduk Aceh sampai dengan September 2022 meningkat sebesar 3,57% namun lebih khusus pada debitur menunjukkan hanya meningkat sebesar 2,12% sedangkan satu sisi garis kemiskinan di Aceh pada September 2022 meningkat sebesar 6.57, selanjutnya fenomena tersebut terkait pertumbuhan ekonomi secara ion pada triwulan ketiga Tahun 2022 sebesar 2,13% lebih rendah dibanding tahun 1998 pertama Tahun 2022 yang tercatat sebesar 3,204% secara khusus kita lihat pada sektor pertanian seperti kita ketahui bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar perekonomian Rakyat Aceh.

“Pada triwulan ketiga tahun 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,19% dibanding tahun sebelumnya kecuali ini juga sejalan dengan produksi September 2022 yang masih jauh lebih rendah dibanding kondisi pad tahun 2022 dan September 2020.

“Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tercatat pada progres penyaluran bantuan sosial berbagai macam bantuan sosial relatif sudah sangat tinggi seperti realisasi penyaluran program sembako sudah mencapai 99% dan penyaluran program PKH pada tiruan tiga juga sudah mencapai 99,2% tentu hal ini sangat positif dalam upaya untuk menekankan beban pengeluaran rumah tangga, ujarnya.

Dia menambahkan, terkait dengan penyesuaian harga BBM tentu ini akan berpengaruh terhadap indikator-indikator lainnya, misalnya inflasi umum secara Oil pada September 2022 tercatat sebesar 7,38%, ini jauh lebih tinggi dibanding kondisi pada Maret 2022 yang tercatat sebesar 3,62%. Sedangkan inflasi yang terjadi tertinggi juga pada kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 7,93% juga pada sektor transportasi pasa 2022 angka itu asli menggambarkan rata-rata perubahan harganya tentunya inflasi yang tinggi dapat berakibat pada peningkatan dari kemiskinan,”tutupnya,”(A79)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait