Redam Dampak Industrialisasi Di Gresik, Wali Songo Terapkan Nilai Ke-Aswaja-An

  • Whatsapp

GRESIK,beritalima.com- ditengah pusaran arus industrialisasi yang kian pesat, menjadikan manusia semakin berfikir materalis dan implikasinya mengajarkan individualisme. Ada formula yang ditawarkan Budayawan Nahdlatul Ulama (NU) DR Zastrow Al Ngatawi, M,Si, untuk meredam hal tersebut.

Menurut Sastro, cara menghadapi era industrialisasi sekarang ini adalah dengan mengamalkan nilai-nilai aswaja yang dulu pernah dicontohkan oleh para ulama Wali Songo di Gresik. Cara tersebut menurutnya sangat ampuh, terbukti meski Gresik sebagai pusat perdagangan dan industri sejak zaman awal masuknya Islam ke Indonesia, namun kultur masyarakatnya sampai saat ini masih tetap memegang teguh nilai-nilai ke-islaman.

“ Gresik ini secara historis, sosiologis, ditakdirkan oleh Allah menjadi kota yang sangat strategis. Sejak zaman Majapahit kota ini menjadi kota industri, kalau kita baca sejarah, pelabuhan industri dulu sudah ada di Gresik. Nah! kita bisa belajar dari ulama-ulama terdahulu, bagaimana menghadapi perkembangan kota industri,” Ungkap Sastro, saat ditemui usai diundang dalam acara Tadarrus Nahdliyyah yang diadakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik, di Balai Diklat Petrokimia, Gresik Jawa Timur, pada, Sabtu (29/07/2017)

Lebih lanjut Sastro secara eksplisit mengungkapkan, Cara para ulama dahulu untuk meredam efek perubahan dari masyarakat tradisional (Pertanian) menuju masyarakat modern (Industri) menggunakan strategi empat nilai, yakni tasammuh (toleran), tawassuth (Moderat), tawazzun (seimbang) dan i’tidal (adil/konsisten).

“ Dalam menghadapi perubahan, empat dasar ini sangat dibutuhkan, ketika peradaban sekarang saat ini terjebak pada sisi materalisme yang mengajarkan individualisme sehingga menimbulkan kegersangan. Empat nilai dasar ini dibutuhkan dalam menghadapi era perubahan ini,”lanjut Sastro

“ Semua tergantung pada NU-nya (Warga NU) bisa nggak mengimplementasikan senjata yang bagus ini,” kata Sastro,”sambungnya.

Selain itu, ancaman pemikiran radikalisme yang dikhawatirkan banyak orang , Sastro memberikan catatan, antara lain, pembenahan disektor Pendidikan serta pemahaman sejarah (sosiologis, Historis) sebagai referensi kehidupan bagi generasi muda. (Ron)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *