Resolusi 2023: Ayo Kaum Ibu Bangun Passion Untuk Anak, Jadi Tema Lontong Balap RRI Surabaya, Mengapa?

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Berdiri sejak tanggal 1 Oktober 1945, RRI menjadi radio tertua yang masih bertahan di Indonesia. Menjaga eksistensi di tengah kompetisi, tentu tak lepas dari beragam inovasi, terutama dalam varian program yang tetap disiarkan oleh radio terbagi dalam beebrapa saluran, yaitu Pro 1, Pro 2, Pro 3, Pro, 4 dan Pro 5 tersebut. Beberapa program yang terbukti masih memiliki pendengar setia, diantaranya adalah Nusantara Malam, Nusantara Pagi, Guyon Suroboyoan, Ludruk, Wayang, Lontong Balap, Buburagi, Puisi, Geguritan, dan sebagainya. Program yang disiarkan pun kental dengan kearifan lokal, seperti yang ditunjukkan dalam program Lontong Balap.

Lontong Balap, program yang disiarkan oleh RRI Pro 4, mengambil identitas Bahasa Suroboyoan sebagai sarana komunikasi dialognya. Seperti yang terjadi pada 6 Januari 2023, program yang menyapa pendengar dengan sebutan Sahabat budaya, hadir dengan paduan Bahasa Jawa khas Suroboyoan dan Bahasa Indonesia. Tema menarik yang disuguhkan pun berhasil menyita perhatian pendengar.

Adalah Resolusi 2023: Ayo Kaum Ibu, Bangun Passion Untuk Anak, tema menarik yang disampaikan oleh Aktivis Perempuan, Lia Istifhama. Didampingi host Dini Wardani, dialog tersebut berlangsung interaktif melalui streaming Instagram selain on air melalui frekuensi 96.8 FM. Seperti biasa, pendengar pun bisa bergabung melalui saluran telpon 031-5462961 dan pesan whatsapp di 089602111968. Bahkan, salah satu pendengar adalah Sersan Kepala (Mar) Daslan atau juga dikenal dengan nama Daslan Cukup, yang dikenal melalui kompetisi Stand Up Comedy Indonesia.

“Harus diakui, bahwa perempuan adalah garda terdepan keamanan keluarganya, terlebih anak-anaknya. Spirit sebagai garda terdepan, jika dikembangkan dan diinternalisasi dalam pribadi seorang perempuan, maka menjadi sebuah motivasi agar kaum perempuan semakin berperan menjaga kelangsungan masa depan anak-anaknya, terutama dalam segi moral, agama, pendidikan, dan kesehatan. Jika anak-anak terjaga dengan baik oleh afeksi perempuan, maka Indonesia pun bangkit lebih hebat dan lebih kuat,” ujar ning Lia.

Tak lupa, Doktoral Ekonomi Islam UINSA tersebut, menjelaskan pentingnya peran Cantik perempuan.

“Saat kita relevansikan dengan era digitalisasi maka penting bagi kaum perempuan untuk tetap menjaga peran CANTIK, yaitu cerdas inovatif dan kreatif. Terlebih perempuan memang memiliki karakter PESONA, yaitu Peduli, Strong, dan Naluri Keibuan. Inilah modal penting agar seorang ibu tetap mampu menjadi supported system dalam proses character building anak-anak.”

Selanjutnya, aktivis perempuan yang dikenal sebagai Ketua Pertani HKTI Jatim dan juga Wakil Sekretaris MUI Jatim tersebut, mengajak kaum ibu untuk mengenal passion anak.

“Emak2, ayo 2023 (rong ewu telu lekur) ojok terus terusan bahas bab fashion, tapi saiki kudu bahas passion. Passione sopo? Yo passione anak-anak sing awak dewe kudu kenal lan paham. Passion disini bukan fashion atau penampilan, melainkan passion harmoni, yaitu apa yang disukai oleh anak-anak yang terus dilakukan mereka dengan perasaan senang, cinta, dan ikhlas. Tentu, passion ini muaranya dalam minat atau potensi anak untuk berkarya.”

Setidaknya, ada beberapa hal yang disebutnya sebagai cara mengenal passion anak, diantaranya yaitu dengan mengamati apa yang suka dilakukan anak, hal apa yang dikerjakan mereka emangat dan sepenuh hati, bidang apa yang mereka unggul, dan tindakan apa yang mereka betah melakukannya dalam waktu lama.

Selain itu, ning Lia pun memberikan kiat menjadi seorang ibu yang membangun motivasi anaknya.

“Banyak cara untuk membangun keseharian yang menyenangkan bagi anak-anak kita, diantaranya dengan memberikan magic words atau kata-kata ajaib yang bertujuan mengapresiasi karya anak kita. Selain itu, kenalkan anak kita kepada orang lain yang memiliki sebuah pencapaian maupun expertise atau keahlian agar bisa mereka teladani, seperti Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah, dan Walikota Eri Cahyadi.”

“Selain itu, ‘Don’t let the interest become too narrow’. Maksudnya, jangan persempit apa yang menjadi minat anak-anak, sebaliknya, perluas dan ajak anak-anak mengenal berbagai minat yang berkaitan dengan minatnya. Contoh jika anak suka menyanyi, maka ajarkan mereka mengenal dunia editing ataupun visualisasi karena seorang penyanyi harus juga mengetahui sisi visual yang menunjang profesinya kelak.”

Sebagai Wakil Sekretaris MUI Jatim, ning Lia pun menyelipkan pesan agama, yang dikutipnya dari Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya KH Hasyim Asy’ari, yang menjelaskan nasehat: Kejarlah Ilmu ke mana pun dia pergi.Belajarlah kepada orang yang betul betul memahaminya. Sebab dalam ilmu terdapat obat penyembuh bagi hati yang buta.

Menarik, acara dialog pun diiisi berbagai parikan yang dilontarkannya, yaitu

Awal tahun ojok kakehan gabut tur nersulo, yo dulur.
Ben semangat, ayo podo bersehni koco supoyo tambah mengkilap.
Gak sengojo awak dewe masuk tahun rong ewu telu lekur.
Ben tambah sregep, ayo podo gabung RRI Suroboyo acara lontong balap.

Ngombeh teh dikacani gorengan sukun, dimaem enak ngarepe kantor rri.
Tambah seger dilanjut minum es dawet, Ditambah sego pecel gawe sarapan.
Awak dw duduk dukun, Kodemu ojok angel dipahami,
Nek awak dewe podo ruwet, ayo podo healing ndek-ndekan.

Sedangkan dari sisi pendengar, yaitu Cak Kohar melontarkan pantun ringan: “Minum jamu dicampur roti, suaramu menentramkan hati.”

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait