RSUD Blambangan Banyuwangi Terus Berbenah Tingkatkan Pelayanan

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Dari hari kehari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, terus berbenah guna meningkatkan pelayanan. Berbagai program inovasi diluncurkan guna meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat.

“Dalam waktu dekat, kita juga akan melaunching program ‘Gancang Aron’, pelayanan antar obat sampai kerumah pasien rawat jalan, rencananya diresmikan langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas,” ucap Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat, Sp And, Kamis (3/7/2017).

Selama ini, guna meminimalisir antrian pasien, rumah sakit milik Pemerintah Daerah Banyuwangi, tersebut juga memiliki 2 program unggulan. Yakni sistim pendaftaran online dan Kartu Gandrung. Kartu Gandrung adalah kartu bebas antri untuk pasien kalangan manula, ibu hamil, cacat serta penyandang difabilitas.

Sedang sistim pendaftaran online cukup efektif untuk mengurangi antrian. Tercatat, perhari minimal ada 50 orang pasien yang mendaftar via jalur ini.

“Namun saran dan kritik masyarakat sangat kita butuhkan, guna penyempurnaan pelayanan. Karena setiap masukan adalah bekal kami untuk terus berbenah,” ungkap pria yang juga Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banyuwangi, ini.

Berbagai gebrakan positif tersebut sengaja ditelurkan pihak RSUD Blambangan, guna menghindari keluhan pasien seperti yang menimpa Ernawati, warga Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Selasa (1/8/2017) lalu. Dia merasa tidak puas saat memeriksakan anaknya di Poli Anak. Terutama terkait pelayanan dokter dan ketersediaan obat.

Dalam hal ini, Kabid Pelayanan RSUD Blambangan, dr Siti Asiyah Anggraeni M MRS, meminta maaf kepada si pasien atas ketidak nyamanannya. Atas pelayanan dokter Poli Anak, dia meminta pengertian, karena dr Endro Zaini, dalam kondisi yang kurang sehat, menderita penyakit stroke.

“Jadi tidak bisa berjalan cepat dan sering tidak banyak bicara, namun tenaga dan pikirannya masih sangat kita butuhkan,” katanya.

Dia juga menyebutkan, demi perbaikan pelayanan, Direktur RSUD Blambangan, juga langsung mengeluarkan Surat Edaran ulang. Yang isinya menegaskan bahwa seluruh pelayanan Poli harus sudah dimulai pukul 08.00 WIB. Dan seluruh obat yang disediakan RS harus Formularium Nasional (Fornas) atau obat Generik.

“Diluar itu, jika keluarga pasien yang meminta, tetap diberikan resep, tapi pembelian hanya bisa dilakukan di apotik diluar RSUD Blambangan. Karena sesuai Kementrian Kesehatan, obat yang disediakan RS harus Generik,” ucap dr Asiyah, sapaan akrab dr Siti Asiyah Anggraeni M MRS.

Keluhan tentang toilet yang terkunci dilantai 2, sambungnya, itu memang khusus untuk karyawan. Sedang toilet khusus pasien serta keluarga, disediakan sendiri dan tersedia disetiap lantai.

“Namun kritik dari masyarakat seperti ini, sangat menguntungkan bagi kami dalam meningkatkan pelayanan,” pungkasnya. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *