Tahun 2017, Pemprov Jatim Rekonstruksi Jalan Provinsi Sepanjang 75,22 Km

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Pemprov Jatim terus melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga terus melakukan perbaikan jalan provinsi mulai dari penanganan jalan, mulai pelebaran, pemeliharaan, perbaikan sampai pemantapan. Tahun ini, Pemprov melakukan rekonstruksi atau pelebaran jalan sepanjang 75,22 km. Rekonstruksi / pelebaran jalan dengan peningkatan struktur pada jalan dengan kondisi rusak ringan atau rusak berat dan pelebaran jalan provinsi dengan volume lalu lintas yang melebihi kapasitas jalan sepanjang jalan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Drs. Benny Sampir Wanto, MSi yang menerima laporan langsung dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Prov. Jatim Gatot Sulistyo Hadi, Kamis (2/2) sore.

Ia mengatakan, rekonstruksi / pelebaran jalan ini dilakukan pada 24 plus 3 ruas jalan. Untuk yang terpanjang rekonstruksi jalan dilakukan pada ruas BTS. Kota Pamekasan – Sotabar sepanjang 7,3 km. Sedangkan yang terpendek rekonstruksi jalan terjadi BTS. Kab. Ponorogo – BTS Kota Pacitan sepanjang 0,4 km.

“Penanganan ini akan mengurangi jumlah panjang jalan dengan lebar belum standar (> 7 meter) dari 702 km menjadi 626 km,” jelas Benny.
Menurutnya, langkah ini sangat penting dilakukan mengingat adanya tuntutan kebutuhan masyarakat jauh lebih tinggi dari kondisi kemantapan jalan provinsi, serta anggaran untuk penanganan jalan. Adanya ketidakseimbangan antara tingkat pertumbuhan kendaraan dan pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan. Selain itu, terdapat beberapa ruas jalan dengan lebar kurang dari 7 meter (belum standar) dan beberapa ruas jalan dengan volume lalu lintas jauh melebihi kondisi kapasitas jalan.
Selain rekonstruksi jalan, lanjut Benny, tahun ini juga dilakukan pemeliharaan berkala jalan atau pelapisan ulang jalan provinsi dengan kondisi sedang atau rusak ringan sepanjang 128,7 km. Penanganan ini dilakukan di 34 ruas jalan provinsi di Jatim melalui UPT Surabaya (5,947 km), Mojokerto (9 km), Bojonegoro (4,440 km), Madiun (13,600 km), Pacitan (5,600 km), Kediri (20,800 km), Malang (5,480 km), Probolinggo (21,030 km), Jember (27,535 km), Banyuwangi (11,830 km), dan Pamekasan (3,510 km). “Pelapisan ulang ini dilakukan secara berkala dilakukan untuk menjaga eksistensi jalan provinsi agar tetap awet,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemprov Jatim juga terus melakukan pemeliharaan rutin jalan dengan peralatan mekanis pada seluruh ruas jalan provinsi sepanjang 1421 km, pemeliharaan rutin seluruh jembatan provinsi. Pemeliharaan rutin jalan menggunakan peralatan mekanis, pada kondisi baik dan sedang, menuju jalan provinsi dari zero hole menjadi zero crack. “Jalan provinsi terus dijaga dan dipantau setiap hari melalui 11 UPT Dinas PU Bina Marga yang ada di Jatim,” katanya.

Mengenai penanganan jalan nasional yang rusak, Pemprov Jatim melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Salah satu bentuk koordinasinya yakni dengan melayangkan surat kepada KemenPUPR bahwa jalan nasional banyak berlubang di Jatim. Melalui surat tersebut, diharapkan penanganannya dilakukan secara efektif dan sesegera mungkin.
“Kerusakan jalan ini meningkatkan biaya ongkos angkut. Kalau jalan rusak otomatis dari daerah tidak bisa tepat waktu dalam mengirimkan hasil-hasil perdagangan atau pertanian. Sebagai contoh petani di daerah yang mengangkut hasil pertanian dengan waktu yang lebih lama ketika jalan rusak,” tegasnya. (HM)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *