Tujuan Cari Kerja Ternyata Jadi Korban Bisnis Jahat

  • Whatsapp

LUMAJANG,beritalima.com-b
Berawal dari adanya laporan anak hilang yang diterima oleh Tim Cobra pada 10 April 2019 atas nama Putri (nama samaran) usia 16 tahun, dimana pelapornya adalah orang tua korban. Korban adalah warga dusun Karang Tengah, kecamatan Sumbersuko kabupaten Lumajang. Dari rentetan peristiwa yang berhasil ditelusuri tim Cobra, akhirnya terbongkar jaringan bisnis kejahatan Q NET di Lumajang (04/09/2019),

Dari hasil penyelidikan Tim Cobra Polres Lumajang, bahwa ternyata Putri pergi dari rumah tanpa pamit karena mendapatkan tawaran pekerjaan di Madiun dari temannya yang bernama Sugiono (24 th) warga desa Kalipenggung, kecamatan Randuagung, kabupaten Lumajang. Awalnya Putri ditawari bekerja sebagai pendata barang di sebuah pabrik kesehatan dengan gaji per bulan 3 Juta rupiah,
ternyata, setelah sampai di madiun, pekerjaan yang di janjikan tidak ada, karena penawaran kerja hanya akal-akalan saja supaya para korban mau datang ke madiun.

Tapi setelahnya mereka di cuci otak untuk bergabung dengan bisnis QNet dengan iming-iming kekayaan yang luar biasa, hanya dalam 1 tahun bisa mendapatkan 11 Miliar rupiah bila bekerja dengan tekun. Awalnya Putri harus membayar sekitar 10 juta rupiah, untuk supaya bisa bergabung ke bisnis QNet tersebut, yaitu untuk membeli alat kesehatan yang bernama Cakra. Cakra adalah sebuah benda yang terbuat dari kaca seukuran telapak tangan yang mereka yakini bisa menyembuhkan penyakit kronis.

Selanjutnya di sebuah gedung milik tersangka MK (48th) di madiun, Putri dan rekan-rekannya yang lain diberikan presentasi oleh beberapa orang seniornya di QNet. Di sinilah proses Brainwash/cuci otak dilakukan. Mereka di iming-imingi cara mudah menjadi orang kaya. Caranya hanya dengan merekrut 2 anggota baru sebagai kaki kanan dan kaki kiri mereka, selanjutnya anggota baru tersebut yang bertugas mencari lagi kaki dibawahnya. Di dalam buku panduan presentasi tertulis dalam 1 tahun mereka bisa mendapatkan mobil mewah, rumah mewah, bahkan bisa menghasilkan uang 11 milyar rupiah hanya dalam 1 tahun. Mereka memberikan contoh orang-orang yang sukses di QNet. Seperti yang tadinya hanya seorang pemulung, tapi saat ini sudah memiliki mobil mewah, serta contoh-contoh kisah sukses mereka.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM mengatakan, “pertama kali saya mengintrogasi Putri saat berhasil kami lacak di madiun, saya sudah melihat ada hal yang janggal, karena dengan kondisinya yang memprihatinkan tapi dia masih berkeyakinan bahwa dirinya bakal sukses. Bahkan dia merasa tidak ditipu oleh teman yang mengajaknya. Padahal jelas-jelas dia ditawari untuk bekerja sebagai pendata barang dengan gaji 3 Juta rupiah, tapi kenyataannya pekerjaan tersebut tidak ada”, ungkap Arsal.

“Yang ada malah mereka disuruh ikut bisnis QNet dengan terlebih dahulu harus menyetor uang 10 juta rupiah. Dari sini saya berkomitmen untuk mengungkap kasus money games di belakangnya. karena mungkin sudah jutaan orang yang tertipu bisnis money games ini”, tambah Arsal.

“Saya pernah mengajar di PTIK sekitar tahun 2007, dan salah satu materi yang saya ajarkan adalah tentang bisnis piramida yang saat itu belum terjangkau oleh hukum, karena saat itu hukum baru bisa menjangkau kalau sudah ada yang dirugikan. Sehingga ada situasi anomie, yaitu ada sebuah kejahatan tapi belum ada aturan yang mengaturnya. sehingga korban pasti akan terus berjatuhan. Bisnis model piramida sangat berbahaya bagi semua negara, karena akan membuat malas rakyatnya untuk bekerja karena mengandalkan bisnis model arisan berantai ini. Pada akhirnya bisnis ini akan runtuh disaat sudah tidak ada lagi yang bisa di rekrut, orang yang masuk belakangan pasti akan selalu dirugikan”, pungkas Arsal. (Jwo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *