Usai Disidak Bupati, Kepala Dinkes Sampang Angkat Bicara

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Pasca dilakukannya Inspeksi mendadak (Sidak) oleh Bupati Sampang H.Slamet Junaidi di Puskesmas Kedungdung, Senin (13/1) kemarin, dimana saat itu Bupati dibuat geleng – geleng karena tidak satupun petugas medis yang standby di tempat, hal tersebut mendapatkan respon positif dari kepala dinas setempat.

Saat ditemui di kantornya, Agus Mulyadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sampang mengatakan, apa yang dilakukan Bupati Sampang, merupakan langkah positif dan bagian dari perbaikan dan perubahan untuk Kabupaten Sampang.

Hal tersebut sudah sewajarnya dilakukan, sebagai tanggung jawab pimpinan daerah, untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat apakah sudah berjalan sebagai mestinya, sesuai dengan harapan masyarakat.

“Kami sebagai pembina sudah sering kali turun kelapangan, hanya memang untuk perubahan perubahan orang itu tidak mudah,” jelas Agus, selasa (14/1/2020).

Dari beberapa kali pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan tentunya tidak semua berjalan mulus, Kita sudah sering ke lapangan, malah untuk ke Puskesmas Kedungdung sudah empat kali, karena itu bagian dari anak saya, ya saya akan jaga dan lindungi.

“Anak itu berbeda beda, sudah saya bina, tapi ya, itulah kenyataannya, meskipun gurunya sama,” jelas Agus di hadapan insan pers.

Lebih lanjut Agus memaparkan, kita bersama sama sepakat sebagai pelaksana apapun yang terjadi, akan menindak lanjuti temuan Bupati. Makanya tadi malam kami sudah klarifikasi ke kepala Puskesmas lewat telepon, hari ini kita akan cek langsung ke lokasi, “Kita komitmen, hari ini pihaknya akan cek langsung ke lokasi,” Paparnya.

Menurutnya, pihaknya akan memberikan strategi khusus, agar pola pikir mereka bisa berubah, “Pertemuan pertemuan selalu kita lakukan, karena itu merupakan langkah strategis untuk merubah pola berfikir kedepan yang lebih baik,” Imbuhnya.

Kedepan Agus berharap, tenaga medis yang ada di Puskesmas perlu ada tambahan, karena selama ini petugas medis dirasa kurang.

“Dari petugas yang ada, hanya 50% yang bertugas di Puskesmas, lainnya tersebar ke Desa Desa, dan 50% yang ada di Puskesmas tidak semuanya perawat, karena pekerjaan yang di Puskesmas itu tidak hanya pelayanan,” tandasnya. (FA)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *