Wakil Rakyat, Soroti Kinerja Beberapa Petugas di ‘Check Point’ Durenan

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Adanya informasi yang diterima Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek terkait kinerja beberapa oknum petugas di salah satu ‘check point’ tepatnya akses pintu masuk di Kecamatan Durenan, mendapat perhatian serius dari Komisi IV.

Komisi yang membidangi pendidikan dan kesehatan masyarakat tersebut menilai, keberadaan petugas jaga di titik pengecekan dimaksud perlu dievaluasi karena kurang efektif.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugianto saat di konfirmasi beritalima.com jika menurut hasil penilaiannya, pelaksanaan posko pencegahan dan penanganan Covid-19 di check point Durenan belum berjalan sesuai harapan.

“Berdasarkan laporan yang kami terima di lapangan, terdapat petugas ‘check point’ yang kerjanya hanya datang, mengisi daftar hadir, sekaligus tanda tangan, kemudian pulang sebelum waktunya,” sebut Mugianto, Kamis (14/5/2020).

Pasca menerima informasi dari masyarakat, lanjut dia, Komisi IV pun kemudian mendatangi lokasi (check point) tersebut guna memastikan kebenarannya. Dan memang benar, sebagian petugas di sana ada yang kerjanya hanya datang lalu mengisi daftar hadir, tanda tangan, kemudian pulang sebelum waktunya.

“Ini kan tidak baik, akan menimbulkan suasana kerja yang kurang kondusif. Bahkan bisa menurunkan semangat petugas lain yang benar-benar bekerja,” imbuhnya.

Mugianto yang juga merupakan Ketua Fraksi Demokrat itu menambahkan, total personil yang dilibatkan dalam bertugas di ‘check point’ di seluruh Kabupaten Trenggalek adalah 150 orang. Dengan rincian, dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 2 orang, Dinas Kesehatan 12 orang, Satpol PP Kecamatan 6 orang, Dinas Perhubungan 4 orang, Dinas Catatan Sipil 2 orang, Dinas Pertanian 4 orang, TNI 2 orang, Polri 4 orang, Korwil 1 orang, Dinas Kearsipan 3 orang, Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) 2 orang, dan Register Desa 2 orang untuk satu kali shift (pergantian_red)nya.

“Kepada para petugas tersebut diberikan honor 100 ribu rupiah yang di ambil dari APBD Trenggalek. Jadi, selain tetap menerima gaji bulanan dari negara, mereka juga dapat tambahan honor per orang 100 ribu rupiah untuk satu kali shift ketika mereka ditugaskan di check point,” jelas Mugianto.

Namun ternyata, keluh Gus Obeng sapaan akrab dari Mugianto ini, hal tersebut tidak diimbangi dengan etos kerja dan rasa tanggungjawab yang bersangkutan. Beberapa dari oknum petugas hanya mau menerima hak tanpa menunaikan kewajiban mereka.

“Sangat kami sesalkan, kenapa ada petugas yang kerjanya cuma datang isi daftar hadir lalu pulang sebelum waktunya padahal kepada mereka telah diberikan pula honor,” tadasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait