Anik Maslacah Berikan Apresiasi Masyarakat Wonoayu Yang Tetap Eksis Walaupun Terjadi Krisis Global

  • Whatsapp

Caption: Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Hj Anik Maslacah SPd MSi

SIDOARJO, beritalima.com|
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah SPd MSi mengapresiasi warga masyarakat Wonoayu, karena selama Pandemi Covid-19 maupun pasca Pandemi, warga masyarakat Wonoayu Sidoarjo, hampir tidak merasakan dampaknya. Hal tersebut dikarenakan warga Wonoayu 60 persen adalah petani. Bahkan ketika masyarakat lain terpuruk, kondisi ekonomi warga masyarakat Wonoayu Sidoarjo tetap eksis.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh sekretaris DPW PKB Jatim ini saat menggelar penyerapan aspirasi masyarakat tahap I tahun 2023. Reses sendiri dilaksanakan sejak tanggal 22-29 Maret. Bertempat di Kedai Sports Wonoayu, wanita cantik berhijab ini mengundang 125 wanita pengajian yang tergabung di Muslimat NU.

“Iya ini tadi membahas UMKM karena di Kecamatan Wonoayu itu daerah basisnya pertanian. Baik pertanian padi maupun palawija, jadi sayur-sayur yang banyak di pasar, di beberapa kota, termasuk Sidoarjo dan Surabaya, itu berasal dari Wonoayu. Yang masih menjadi PR adalah bagaimana ketika mereka lagi panen raya harganya tidak jatuh, dan para petani tetap mendapatkan keuntungan,” terang Anik.

Menurut Anik, dari 100% usaha yang ada di Wonoayu, 60% adalah petani. Yang 20% pabrikan, yang 20% kerja lain termasuk PNS. Yang dikeluhkan oleh para petani ini bagaimana pemerintah bisa menjembatani ketika mereka panen jangan sampai harganya anjlok. Yang kedua kaitannya dengan serangan hama, sehingga butuh intervensi pemerintah untuk antisipasi hama.

“Dan yang ketiga kaitannya dengan pupuk, yang ini menjadi persoalan umum ya termasuk antisipasi hama. Hama sama pupuk itu masih dikeluhkan oleh masyarakat. Sebenarnya ada juga yang sudah punya koperasi, terutama mereka yang menanam buah-buahan itu, ada yang milik pribadi, ada juga beberapa yang tergabung dalam koperasi. Selama ini di kecamatan Wonoayu ini hasil panen raya hanya konsumsi oleh masyarakat lokal saja, sekitar Sidoarjo dan Surabaya,” paparnya.

Anik mengungkapkan bahwa pihaknya berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap warga masyarakat Wonoayu ini. Hasil budidaya buah-buahan saat panen raya, seharusnya bisa dikembangkan dengan sajian dalam kemasan, sehingga disamping memiliki nilai tambah, hasil panen raya tidak menjatuhkan harga buah-buahan tersebut.

“Salah satunya bagaimana meningkatkan offline-nya dari hasil pertanian itu, dikelola menjadi produk UMKM, sehingga penting untuk dilakukan pelatihan mengkriet dari hasil pertaniannya. Atau melakukan inovasi di sektor tata niaga. Jika hasil budidaya buah-buahan saat panen raya dikemas menjadi makanan yang dalam kemasan, saya yakin harga jual buah-buahan segar maupun yang sudah dikemas dalam bentuk makanan lain, akan stabil, dan para petani mendapatkan keuntungan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Untuk itu saya berharap pemerintah memiliki inisiatif untuk memberikan berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan kreativitas dan pengetahuan para petani,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait