Bamsoet: Nilai Budaya di Kalangan Muda Mulai Luntur Harus Diwaspadai

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Lunturnya nilai-nilai kebudayaan pada kalangan generasi muda harus mendapat perhatian serius semua pihak termasuk para elite politik yang sibuk bertengkar memperebutkan kekuasaan.

Para elite harus menjadi tauladan generasi muda agar bangga menjadi anak Indonesia. Terlepas suka atau tidak, demam seperti K-Pop telah sangat masif memengaruhi kebudayaan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Kini anak-anak muda Indonesia lebih suka bergaya korean style, harajuku style, arabian style maupun western style. Padahal Indonesia punya banyak ragam budaya, dari mulai fashion, alat musik maupun falsafah kehidupan dari kearifan lokal di berbagai daerah,” kata Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.

Itu dikatakan politisi senior Partai Golkar tersebut saat menerima Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid bersama pengurus Forum Gelora Kebangsaan di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/6).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Koordinator Forum Gelora Kebangsaan Witaryono Reksoprodjo, Anggota Forum Gelora Kebangsaan Jusuf Suroso, Ari Nurcahyo dan Putut Trimusodo.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu berpendapat, cara indoktrinasi secara halus yang dilakukan berbagai negara sepeti Korea, Jepang, Timur Tengah maupun negara-negara barat melalui film, lagu, cerita komik maupun fashion, perlu dipelajari untuk dijadikan contoh.

Ini, kata dia, tentu saja menjadi tantangan bagi para pemangku kepentingan, khusunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk menghidupkan ruang-ruang indoktrinasi budaya Indonesia dengan cara-cara halus kepada para generasi muda Indonesia.

“Indoktrinasi tidak selamanya berarti buruk. Indonesia punya Pancasila sebagai ideologi bangsa. Di dalamnya memuat keluhuran budaya bangsa. Nilai-nilai itu tidak bisa hanya didiamkan saja, melainkan harus ditanamkan kepada generasi bangsa melalui pendekatan yang menarik dan interaktif. Bukan dengan cara paksaan atau otoritarian,” tutur Bamsoet.

Karena itu, wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menyambut baik penyelenggaraan seminar ‘Kebudayaan Indonesia dalam Dimensi Kekinian dan Perspektif Masa Depan’ di Jakarta, 3-4 Juli 2019.

Seminar yang digelar Forum Gelora Kebangsaan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Lemhannas ini akan menjadi kick off penanaman kebudayaan nasional yang bisa dilanjutkan di berbagai provinsi hingga kabupaten/kota.

Seminar itu harus mampu menjawab berbagai tantangan budaya yang dihadapi Indonesia. Misalnya, radikalisme, sektarianisme, ideologi transnasional, krisis karakter dan budaya nasional serta krisis kebangsaan dan bernegara.

“Dengan begitu bisa menjadi jembatan menuju peradaban Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berbudaya. Dengan demikian masa depan Indonesia sebagai sebuah bangsa maupun negara tetap akan jaya,” terang Bamsoet.

Dalam audiensi itu, Bamsoet diangkat menjadi Penasehat Forum Gelora Kebangsaan. Dia meyakini, melalui seminar itu Forum Gelora Kebangsaan juga bisa mempertegas komitmen bersama untuk mewujudkan gerakan ‘Revolusi Mental’ sebagai poros utama pemajuan kebudayaan.

“Revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi jangan sampai kedodoran ditengah jalan. Harus terus digencarkan, sehingga Indonesia bisa kembali ke jati diri yang sesungguhnya.”

Ia juga mengajak kembali ke sifat gotong royong, bukan individualistis. Harus kembali ke sikap silih asah, asih dan asuh, bukan penebar kebencian atau permusuhan.

“Kembali menikmati pagelaran kebudayaan seperti wayang dan sendratari, bukan hanya menikmati konser artis mancanegara. Dengan adanya penghargaan dan apresiasi yang datang dari segenap elemen bangsa, akan semakin menguatkan benteng kebudayaan sebagai penjaga kedaulatan NKRI,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *