Bersama PEPPRA, BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa Garap Pedagang Banyak Pasar

  • Whatsapp
Ketua PEPPRA Surabaya, Drs Eddy Suharsono MM (kiri), ketika ikut mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan pada pedagang di Pasar Semolowaru Tengah, Surabaya, Rabu (5/9/2018).

SURABAYA, beritalima.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) Surabaya Karimunjawa optimis mampu menambah kepesertaan hingga 37.000 pekerja bukan penerima upah (BPU) sebagaimana yang ditargetkan tahun 2018 ini.

Optimisme itu seiring dengan banyaknya pedagang di sejumlah pasar rakyat atau tradisional di Surabaya yang saat ini tengah digarap, bekerjasama dengan Pengurus Perkumpulan Pengelolaan Pemberdayaan Pasar Rakyat (PEPPRA) Surabaya.

Ratusan pedagang di 2 pasar rakyat, Pasar Sidosermo dan Pasar Semolowaru Tengah, sudah diakuisisi Kamis (5/9/2018) pagi hingga siang. Para pekerja BPU tersebut sementara ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), dengan iuran Rp 16.800,-/pedagang/bulan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa, Suharto, yang dalam kegiatan ini diwakili Kabid Pemasaran BPU Edi Sasono, menjelaskan, 46 pedagang Pasar Sidosermo dipastikan sudah daftar sebagai peserta baru.

Sedangkan para pedagang Pasar Semolowaru Tengah, yang jumlahnya sekitar 300 pedagang, masih dalam proses pendaftaran. Namun, Edi yakin seluruh pedagang di pasar ini juga jadi peserta, karena konsep pembayaran iuran mereka sudah disiapkan oleh PEPPRA Surabaya.

Edi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi sekaligus pendaftaran para pedagang di pasar-pasar di bawah koordinasi PEPPRA Surabaya, yang jumlahnya puluhan pasar dengan ribuan pedagang. Untuk tahun ini setidaknya 1.000 pedagang dari sebagian pasar rakyat positif daftar.

Selain menggarap para pedagang pasar rakyat bersama PEPPRA, sektor BPU lain yang tengah digarap adalah para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Juru Parkir (Jukir). Bahkan, dari sekitar 3.000 Jukir yang ada di Surabaya, 800 di antaranya sudah terakuisisi.

Kemudian, BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa juga tengah memproses kepesertaan seluruh sopir angkot yang tergabung dalam Komunitas Angkutan Kota Surabaya (KAKS). Dari 1.200 sopir angkot yang sudah daftar hingga saat ini baru 200 sopir.

Tidak hanya itu, Bidang Pemasaran BPU BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa juga menggarap pekerja casual/ anak magang di hotel-hotel dan perkantoran. Menurutnya, jumlah pekerja casual di Surabaya ada seribu lebih, tapi ini sifatnya tentatif.

Karena itu, meski hingga Agustus 2018 jumlah peserta BPU BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa masih 18.600 pekerja, Edi optimis hingga akhir tahun 2018 target 37.000 pekerja BPU terpenuhi. “Kami optimis target tahun ini tercapai,” tandas dia saat ditemui di sela sosialisasi di Pasar Semolowaru Tengah, Rabu (5/9/2018).

Di tempat dan waktu yang sama, Ketua PEPPRA Surabaya, Drs Eddy Suharsono MM, mengatakan, jumlah pasar rakyat di Surabaya sebenarnya ada 92 pasar, namun yang aktif di PEPPRA sekitar 50 pasar.

Dari sekitar 50 pasar rakyat ini baru Pasar Sidosermo dan Pasar Semolowaru Tengah yang para pedagangnya telah diakuisisi sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa. Setelah ini, sudah direncanakan untuk disosialisasi adalah pedagang Pasar Soponyono di Rangkah, Pasar Raharjo di kawasan Jembatan Suramadu, dan Pasar Kendangsari Blog G.

“Sosialisasi dan pendaftaran kepesertaan pedagang pasar rakyat lainnya menyusul. Namun untuk tahun ini setidaknya seribu pedagang dari sebagian pasar rakyat akan terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Cabang Surabaya Karimunjawa,” tandasnya.

Eddy juga menyampaikan, untuk seluruh pedagang di Pasar Sidosermo dan Pasar Semolowaru Tengah dipastikan jadi peserta, karena mengenai penghimpunan iuran – yang umumnya jadi kendala kepesertaan – telah ditemukan solusinya.

Untuk para pedagang di Pasar Semolowaru Tengah misalnya, iurannya akan dihimpun Koperasi Sidomakmur lewat karcis parkir. Jelasnya, karcis parkir sepeda motor di pasar ini, yang saat ini Rp 2.000,- akan dinaikan Rp 500,-, yang di antaranya untuk iuran pedagang di BPJS Ketenagakerjaan.

Namun, tukas Eddy, solusi tersebut belum tentu akan diterapkan di pasar rakyat lainnya. Untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi para pedagang pasar rakyat di Surabaya, selain lewat karcis parkir, ada yang dari kesadaran para pedagang seperti di Pasar Sidosermo, dan ada yang lewat karcis iuran pasar. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *