SEMARANG, beritalima.com | Giliran 11 (sebelas) wilayah Kabupaten / Kota di Provinsi Jateng meliputi, Kabupaten Grobogan, Jepara, Kudus, Temanggung, Wonosobo, Pekalongan, Brebes, Pemalang, Karanganyar, Kota Semarang, dan Kota Tegal menjadi sasaran vaksinasi massal BIN Jateng pada Rabu (26/1/2021) dengan targetnya 13.000 dosis.
“D i kabupaten tersebut didirikan 12 sentra vaksinasi, dengan target 13.000 peserta,” kata Sondi Siswanto, Kabinda Jateng.
Dijelaskannya jenis vaksin yang dipergunakan bagi anak / pelajar yaitu jenis sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM untuk dipergunakan bagi anak / pelajar usia 6 – 11 tahun.
Sementara untuk masyarakat secara door to door serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan.
Sementara wilayah dengan pelaksanaan vaksinasi masyarakat door to door diselenggarakan di Kabupaten Grobogan dan Kab Wonosobo.
“Vaksinasi anak usia 6-11 tahun diselenggarakan di Grobogan, Kota Semarang, Kota Tegal, Pemalang.
Jepara, Kudus, Temanggung, dan Brebes
“Tepatnya di SD Dukuh Tengah 1 dan SD Kemurang Kulon 2,” tambahnya.
Selain itu, imbuh Sondi, hari ini juga dilaksanakan vaksinasi booster di Kota Semarang, Pekalongan dan Kota Tegal.
Menurut Kabinda Jateng vaksinasi booster diberikan gratis kepada masyarakat dengan harapan masyarakat tahan terhadap ancaman mutasi covid-19.
Adapun syarat untuk mendapatkan vaksin booster minimal berumur 18 tahun dan minimal enam bulan sebelumnya telah mendapatkan vaksin dosis.
“Kepada masyarakat yang telah memenuhi kriteria di atas, dapat mencari informasi ke faskes terdekat untuk mendapatkan vaksin booster,” harap Sondi.
Percepatan vaksinasi yang dilakukan binda Jateng merupakan dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya menghadapi varian baru masuk ke wilayah selain mendukung terciptanya kekebalan kelompok / herd immunity.
Di kesempatan sama petugas Binda Jateng juga memberi edukasi protokol kesehatan kepada anak / pelajar dan masyarakat yang telah divaksin.
“Dalam melakukan aktivitas dimana saja gunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi lonjakan covid terutama pasca masuknya varian baru di Indonesia,” pungkasnya. (Edi)
