Bupati Madiun Monitor Langsung UN SMP

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, melakukan monitor langsung ujian nasional (UN) tingkat SMP di SMPN 1 dan 2 Kecamatan Saradan, Selasa 2 April 2017.

Turut dalam rombongan ini yakni jajaran Forkopimda dan sejumlah kepala organisasi kepala daerah (OPD). Sedangkan Wakil Bupati Madiun, H. Iswanto, bersama rombongan juga melaksanakan monitoring di SMPN 2 dan 3 Kecamatan Mejayan serta di MTsN Pilangkenceng. Sekretaris Daerah, Tontro Pahlwanto, melaksanakan monitoring di SMPN 1 Dagangan, SMPN 2 Dolopo dan MTsN Dolopo.

Terkait dengan monitoring UN Tahun 2017 kali ini, Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, ujian tahun ini diikuti oleh 8.891 siswa dari 80 lembaga SMP/MTs.

“Rinciannya, 6.169 siswa dari 45 SMP dan 2.723 siswa dari 35 MTs. Dari 80 lembaga tersebut, yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer [UNBK] sebanyak 58 lembaga. Yakni SMP ada 45 lembaga dan MTs ada 13 lembaga. Sedangkan sisanya yang 22 lembaga melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil {UNKP},” terang H. Muhtarom, kepada wartawan.

Dalam pelaksaannya UNBK kali ini, lanjutnya, dipastikan semua berjalan lancar. Karena panitia sudah menyiapkan berbagai keperluan.

“Diantaranya penyediaan genset kalau sampai ada pemadaman listrik PLN. Alhamdulillai seluruh siswa bisa hadir mengikuti UN dan aplikasi dapat berjalan lancar, tambahnya.

Muhtarom juga menghimbau kepada Kepala Sekolah, agar dalam rangka untuk menjaga keamaanaan komputer, agar 24 jam dijaga petugas keamanan. “Baik itu kemanan sekolah maupun dari Polsek setempat. Hal ini penting karena kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akibat kelengahan, dapat berakibat fatal bagi peserta UN,” pintanya.

Terkait dengan kemungkinan adanya kebocoran soal ujian, menurutnya lagi, UNBK ini dilaksanakan untuk menghindari adanya kebocoran soal ujian. “Untuk itu, diharapkan seluruh peserta UN lebih percaya diri dalam mengerjakan soal ujian agar tidak sampai mengulang lagi,” tambahnya.

Sedangkan terkait dengan adanya penurunan kualitas atau yang lainnya, itu bukan karena semata-mata UNKB. Karena pada masa transisi, tambahnya, memang perlu adaptasi. “Lewat UNBK ini, integritas siswa menjadi benar-benar terjaga karena tidak ada lagi kebocoran. Dan saya berharap seluruh siswa yang mengkuti UN dapat 100 % Lulus dan dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (Bag. Humas Setda Kabupaten Madiun/editor Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *