Cak Efendi Angkat Bicara Soal Tewasnya Haringga

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Calon Anggota Legislatif DPR-RI Jatim XI yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep yang juga sebagai Pengurus di Partai Perindo Kota Surabaya, Moch. Efendi, SH meminta kepada seluruh suporter klub sepak bola untuk menjaga keharmonisan serta mengedepankan sikap sportif ketika menyaksikan laga pertandingan sepak bola.

Kekerasan yang terjadi dalam ajang sepak bola bukan cerminan dari kepribadian warga negara Indonesia yang penuh dengan perbedaan dan ke aneka ragaman.

Masyarakat Indonesia pada umumnya berpegang teguh pada norma santun dan luhur serta adat Ketimuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Luka mendalam bagi semua pihak. sudah Pasti dan saya pribadi merasa sangat prihatin atas kejadian ini, seharusnya para suporter menunjukan sikap sportif bukan anarkis yang dapat menimbulkan perpecahan antar golongan,” ujarnya ketika dihubungi Rabu (26/9/2018).

Menurutkan sepak bola selayaknya menjadi alat pemersatu bangsa yang dapat menyuguhkan kesejukan bagi para pemain maupun para pendukungnya, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan hijau dan junjung tinggi tali persaudaraan untuk NKRI.

“Pertunjukan tersebut menjadi pertandingan yang seru, penuh sportivitas, menjadi ajang pertandingan persahabatan antar klub sepak bola tersebut. Bahkan imbauan untuk bermain sehat pun selalu disampaikan oleh para aparatus dan panitia,” katanya.

Kini, tinggal bagaimana langkah operator Liga Indonesia dan PSSI menciptakan sepak bola aman dan damai bagi penikmatnya untuk kedepan.

“Dari dulu kita sering dengar pertikaian antar dua klub ini sering terjadi, bahkan sampai memakan korban. Saya yakin, sudah banyak cara yang dilakukan untuk mendamaikan tetapi kejadian seperti ini terus berulang, seperti kejadian baru-baru ini,” tambahnya.

Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur XI ini juga menyayangkan atas keterlibatan anak muda hingga orang dewasa dalam aksi pengeroyokan yang dilakukan oknum Bobotoh alias pendukung klub Persib kepada Haringga Sirla yang merupakan pendukung The Jakmania.

“Terkadang para suporter kita memang cenderung beringas, berawal dari saling ejek tawuran pun bisa terjadi. Bahkan berlanjut di luar stadion efek dari euphoria penggemar sepak bola yang belum dewasa menjadi salah satu penyebab juga,” katanya.

Bila kondisi ini terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan dampak buruk bagi masa depan persepakbolaan nasional.

Karenanya, pembinaan serta pemahaman terhadap norma di lapangan menjadi hal yang patut untuk dipertimbangkan dan diterapkan kepada masing-masing klub sepak bola di Indonesia.

“Perlu ada pembinaan terhadap para suporter, pastikan tidak disusupi provokator pemicu tawuran. Perlu pendekatan secara keagamaan dan panitia harus memastikan tidak ada campur tangan pihak-pihak yang hanya ingin mencari keuntungan, tanpa memikirkan keselamatan dan keamanan,” tuturnya.

Seperti diberitakan, Haringga Sirla (23)‎ warga Jakarta Barat tewas dianiaya secara brutal oleh suporter Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sebelum laga Persib Bandung VS Persija Jakarta digelar, pada Minggu (23/9/2018).

Hingga saat ini, polisi sudah menahan delapan tersangka dan jumlah tersebut diduga masih akan terus bertambah.

Hal itu terlihat dari video pengeroyokan Haringga yang viral di media sosial, tampak kericuhan tersebut dilakukan lebih dari jumlah tersebut.

(rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *