Dewan Minta Damkar Di Padang Ditambah

  • Whatsapp

PADANG, beritaLima Masyarakat Kota Padang, terutama pemilik rumah makan, tempat kos dan perkantoran ke depan harus menyediakan racun api untuk mengantisipasi saat terjadi terjadi kebakaran agar tidak merembet lebih besar. Hal itu belajar dari peristiwa kebakaran di Jalan Proklamasi Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Rabu (14/9/16) siang yang menghanguskan empat kios, dua rumah penduduk serta menyambar sebahagian atap kantor tour travel.

Sekretaris Komisi IV DPRD Padang, Iswandi Muchtar, mengatakan hal itu. Menurutnya, penggunaan racun api sebenarnya sudah ada Perdanya. Pihak terkait harus lebih intens mensosialisasikan pentingnya penggunaan racun api sehingga masyarakat dapat menerapkan penggunaan racun api tersebut.
Selain itu, Kota Padang perlu menambah unit mobil pemadam kebakaran. Dinas Damkar harus segera mengajukan penambahan unit Damkar ke DPRD Padang.
“Selaku anggota DPRD saya sangat mendorong hal ini, karena ini adalah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak,” ungkapnya.
Iswandi yang kebetulan menjadi saksi mata dalam peristiwa itu mengatakan, api terlihat muncul pertama kali dari rumah makan yang berada di antara bangunan kios tersebut. Saat itu, ia sedang berada di dalam mobil langsung turun dan kemudian menelpon pimpinan BPBD Damkar.
“Api saat itu sangat cepat membesar hingga menghanguskan sejumlah kios dan rumah penduduk,” aku Iswandi.
Sementara itu, Anggota DPRD Padang dari Fraksi PDI Perjuangan, Aprianto saat ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (14/9/16) menyatakan prihatin atas peristiwa kebakaran yang terjadi di Daerah Pemilihannya tersebut. Dia meminta pihak Damkar untuk segera menambah unit pemadam kebakaran agar ketika terjadi peristiwa kebakaran armada kebakaran tidak sibuk mondar mandir untuk mengisi air, sementara di lokasi kejadian api makin membesar.
Selain itu, Aprianto minta agar armada yang tidak layak operasional atau unit armada kebakaran yang sudah tua untuk dikandangkan saja. Contohnya saja, ada armada yang sudah tua ingin memadamkan api, tapi air malah tidak bisa keluar dari krannya. Sementara, api kembali menjalar di atap bangunan.
“Untung saja bangunan tour travel yang berada di sebelah tidak habis terbakar. Ini harus menjadi perhatian dinas terkait,” ungkap Aprianto.
(pdm/bim/rki)
beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *