Didatangi Jaka Jatim, Dinsos Bangkalan Akan Validasi Ulang Penerima PKH

  • Whatsapp

BANGKALAN, Beritalima.com– LSM Jaka Jatim datangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan. Jum’at (22/2/2019) pagi.

Bersama masyarakat kurang mampu di Bangkalan LSM Jaka Jatim menanyakan ke tidak tepat sasaran penerima program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Bangkalan.

Ketua LSM Jaka Jatim Mathur Khusairy, meminta data penerima PKH di Kabupaten Bangkalan untuk divalidasi ulang. Karena kata dia, penerima PKH di Bangkalan banyak yang tidak tepat sasaran.

Karena itu, Mathur meminta jika penerima PKH sudah mampu atau kaya tapi masih berstatus sebagai penerima PKH maka dicoret. “Kalau penerima tersebut mampu tapi masih menerima PKH, silahkan langsung dicoret saja tidak usah takut-takut,” ujarnya.

Disamping itu, Mathur menduga ada oknum perangkat desa yang mencuri dan menggelapkan dana bantuan PKH dengan cara meminta kartu ATM penerima. Setelah itu, kata Mathur, pencairan dana bantuan juga dikondisikan oknum perangkat desa.

“Ini kan bantuannya berupa non tunai, tapi kondisi dibawah banyak kartu ATM yang dipegang oknom yang tidak berhak memegang. Bahkan pencairannya dilakukan di rumah prangkat desanya,” terangnya.

Lebih lanjut, Mathur meminta agar rumah masing-masing penerima PKH untuk ditandai khusus, sehingga warga tersebut diketahui sebagai penerima PKH. “Kalau penerima tidak mau, silahkan langsung dicoret saja,” pintanya.

Menanggapi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Taufan Zairinsyah mengatakan, di Kabupaten Bangkalan terdapat 93.000 penerima PKH.

Dikatakan Taufan, pihaknya akan melakukan validasi ulang untuk memastikan penerima tersebut masih berhak atau tidak. “Kami masih mau melakukan validasi kebawah untuk memastikan yang menerima itu apa betul-betul tidak mampu,” ucapnya.

Menanggapi dugaan Mathur tentang oknum perangkat desa yang memanfaatkan program tersebut, Taufan membenarkan bahwa, ada pencairan dana bantuan yang dikondisikan oknum perangkat desa. Bahkan kata dia, ada oknum kepala desa yang melakukan pengondisian tersebut.

“Iya bener, kadang kalau ada bantuan PKH dan Bansos lainnya sering diambil kepala desanya sendiri,” tandasnya. (Rus)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *