Gandeng Ra Fadil, JAMARAH Angkatan Ke IV Kemenag Jatim Diwarnai Pantun

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com| Tepat pada Rabu, 9 November 2022, Jagong Masalah Umrah dan Haji (JAMARAH) dan Sapa Jamaah Haji Tahun 2022 Angkatan IV, digelar di Hotel El Royal, Banyuwangi. Acara yang diselenggarakan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk kemitraan dengan Komisi 8 DPR RI, dihadiri secara langsung oleh Ra Fadil, anggota Komisi 8 DPR-RI dari Fraksi Partai Nasdem.

Politisi muda yang bernama lengkap KH. Achmad Fadil Muzakki Syah, S.Pd.I., tersebut, menyampaikan beberapa poin penting.

“Dengan adanya Covid 19 dan pembatasan usia, maka kuota haji sebelumnya dipangkas menjadi 50 %. Namun insya Allah, pembatasan usia akan ditiadakan. Dan mohon doa dari semuanya agar tidak ada kendala apapun yang menghambat terpenuhinya kuota haji hingga 100 persen.”

Tak lupa, Ra Fadil mengapresiasi Menteri Agama, Gus Yaqut, yang turun secara langsung untuk memastikan kualitas pelayanan ibadah haji, seperti halnya konsumsi untuk jamaah dan Kondisi permondokan. Ra Fadil sendiri, juga mendapat apresiasi dari para peserta Jamarah.

“Kami dari KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umrah), mengucapkan terimakasih pada Komisi VIII DPR RI, khususnya Ra Fadil yang telah memperjuangkan subsidi dalam perjalanan biaya haji.”

Ra Fadil juga menyita perhatian dengan cara menjawab pertanyaan di sesi dialog secara santai, diantaranya saat ada peserta yang meminta subsidi haji juga diperlakukan untuk jamaah ONH plus. Menanggapi aspirasi tersebut, Ra Fadil menegaskan bahwa dirinya belum bisa menjanjikan untuk mewujudkan aspirasi tersebut karena ONH plus seharusnya memang tidak disubsidi agar ada pemerataan subsidi.

Jawaban tersebut pun dipuji oleh moderator, ning Lia Istifhama: “Ra Fadil tidak suka obral janji, tapi bicara yang pasti.”

Sedangkan dari jajaran Kemenag yang dikepalai oleh Dr. H Husnul Maram, M.H.I., hadir Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur, Dr. KH. Abd. Haris Hasan, M.Pd.I., dan Sub Koord Administrasi Dana Haji dan Sistem informasi Haji Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur, Hj. Fentin Istifaiyah, MSi. Dari Kemenag Banyuwangi, hadir Kepala Kantor Kemenag Kab Banyuwangi, Dr. Moh. Amak Burhanudin, dan Kasubag TU Kemenag Kab Banyuwangi, Moh. Jali.

Sebagai Ketua Panitia, Fentin Istifaiyah menyampaikan tujuan berlangsungnya Jamarah yang di berbagai Kabupaten Kota di Jawa Timur.

“Jamarah menunjukkan eksistensi hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. Dalam hal ini, Kemenag Hadir di tengah masyarakat sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi dalam pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dan tentunya ini menjadi momentum meluruskan segala bentuk potensi disinformasi, terutama hoax, di tengah masyarakat.”

Sedangkan Kabid PHU, Dr. Abd. Haris Hasan, M.Pd.I., yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan tentang kuota haji.

“Kegiatan ini merupakan kemitraan antara Kemenag dengan Komisi VIII DPR RI yang merupakan mitra kami dalam penyelenggaraan pelayanan ibadah haji. Peran Komisi VIII tentunya menjadi indikator penting dalam suksesnya pelayanan ibadah haji. Dan Ra Fadil merupakan salah satu tokoh penting untuk suksesnya tersebut.”

“Jawa Timur merupakan propinsi terbanyak yang pendaftar jamaah haji. Tentunya, dengan menjadi propinsi pendaftar jamaah haji terbanyak dari seluruh dunia, maka menjadi motivasi kami, Kemenag Jatim, untuk terus memperbaiki pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, yaitu melalui berbagai simulasi pelayanan terbaik.”

Selain itu, Kabid PHU tersebut juga memotivasi para calon jamaah haji untuk meyakini bahwa ibadah haji merupakan bagian takdir.

“Ibadah haji harus disikapi sebagai takdir. Tugas kita sebagai manusia, adalah berikhtiar untuk mampu atau istita’ah menjalankan ibadah haji. Namun, berangkat tidaknya kita adalah takdir, yaitu di usia berapa atau akankah kita memenuhi panggilan Allah untuk berhaji? Yang terpenting kita bangun niat untuk beribadah. Tapi tetap kita berdoa agar kuota haji dapat ditingkatkan sehingga membuka kesempatan yang belum berhaji agar dapat menunaikan ibadah haji.”

Persoalan ketentuan mendampingi ibadah haji juga diterangkan oleh Haris Hasan sebagai konsekuensi batasan usia bagi jama’ah haji. Selain itu, inovasi pelayanan Ibadah haji juga menjadi materi dalam penyampaiannya.

“Adanya teknis secara online, diharapkan memberi kemudahan bagi calon jamaah ibadah haji”, pungkasnya, yang juga menerangkan bahwa kuota pemberangkatan haji disesuaikan ketentuan pemerintah Arab Saudi dengan pertimbangan kapasitas tempat pelaksanaan ibadah haji.

Menarik, Abd. Haris juga menyelipkan pantun: “Saat di Madinah mampir ke kebun kurma. Cicipin kurma ajwa beberapa biji. Semoga dengan do’a berkah kita bersama. Suatu saat kita semua dapat tunaikan haji”, yang membuat riuh para peserta.

Acara yang berlangsung di tengah kota yang disebut The Sunrise of Java tersebut, juga diwarnai berbagai pantun lainnya yang disampaikan moderator, sekaligus Sekretaris MUI Jatim, Lia Istifhama.

Bunga teratai wangi di pinggir telaga
Bersilaturahmi di Banyuwangi, insya Allah Kita semakin bahagia

Bersenandung lagu magadir di tepi pulau merah
Kalau sudah ada Ra Fadil, suasana pun semakin gembira.

Asyiknya selfi di pantai rajegwesi,
atas pemaparan Ra Fadil, kami ucapkan terima kasih.

Makan roti kismis di tepi hutan bakau.
Mendengar pemaparan Dr. Abd. Haris, semua jadi terpukau,

Pantai Banyuwangi, Indah dipandang mata.
Setelah penyampaian materi, Monggo yang mau bertanya

Pagi-pagi makan nasi goreng terasi, sungguh nikmat ditemani hangatnya singkong
Alhamdulillah acara sudah selesai, nyo’on saporanah dan mator sakalangkong. (red)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait