Mengingat kehidupan masyarakat masa kini yang kian mudah seiring dengan majunya teknologi, terutama di bidang teknologi informasi dibarengi dengan tumbuhnya ekonomi masyarakat di Indonesia. Salah satunya ditandai dengan perkemhangan online shopping, yang dikenal dengan e-commerce atau toko online. Oleh karena itu banyak pengusaha atau entrepreneur muda bermunculan mengembangkan usaha online berbasis website atau aplikasi.
Meskipun demikian menurut Nita, tidak serta merta mengusaha Indonesia yang melek teknologi, masih ada yang percaya bahwa dalam hal penjualan masih memerlukan toko offline, yang sekarang ini telah bekerjasama dengan Thamrin City Mall dalam rangka bursa IWAPI, dimana para pengurus dan anggota IWAPI yang notabene Perempuan Pengusaha seluruhnya bisa menyewa kios berukuran 2m x 2m yang bertempat dl Lantai 3A Thamrin City, Blok G-H”, Jl. Kebon Kacang Raya, Tanah Abang Jakarta Pusat hanya dengan membayar Rp1 juta per bulan untuk sewa kios.
“IWAPI melakukan kerjasama lnl untuk mewujudkan kemitraan UMKM sebagai langkah dalam meningkatkan dan mengembangkan Usaha Kecll Menengah (UKM) para anggota IWAPI. Sebelumnya kami memang telah mengarahkan para anggota IWAPI melek dengan IT sehingga mampu membuat toko online,” tandas Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi dihadapan peserta Bazaar 17117 di Thamrin City, Selasa (17/1/2017).
Lanjutnya, IWAPI telah merealisasikan kerjasama dengan Facebook, Telkom dan Iainnya, walaupun Meskipun demikian kami melihat ada kebutuhan para anggota yang juga membutuhkan toko amine seperti kios-kios. Oleh karenanya diharapkan dengan mendapatkan fasilitas kios murah di pusat kota ini tepatnya di Thamrin City.
“Kita juga terus mendorong anggota IWAPI untuk tetap menjual secara online supaya mereka bisa menjual ke seluruh Indonesia bahkan ke dunia,” papar Ketua Umum DPP IWAPI tr. NITA YUDI, MBA , ditengah Peresmian IWAPI
Pada kesempatan itu, hadir WKU II DPP IWAPI Susie Andrianis dan WKU III OPP IWAPI Ferry Soraya. Sesuai dengan Visinya, IWAPI terus memberikan yang terbalk untuk Indonesia seiahtera dengan menjadikan Perempuan Indonesia mandiri secara ekonomi. IWAPI saat ini 80 persen berfokus pada Pengusaha mikro dan kecil. Yakni Perempuan. Pengusaha yang memuiai usahanya rata-rata dari bisnis rumahan.
IWAPI juga menyediakan 200 hingga 300 kios di Iantai 3A, Thamrin’City yang telah di soft launching sejak bulan November 2016, dan akan diresmikan pada tanggal 10 Februari 2017 tepat di hari jadi IWAPI. Adapun rata-rata kios akan diisi dengan berbagai produk seperti kesehatan, jewelerry, makanan, minuman, fashion mulai dari batik aksesoris, mukena, baju – baju, jasa Foto Aura, dII. Kios~kios ini diperuntukan khusus bagi para anggota Perempuan Pengusaha IWAPI.
”Untuk yang bukan anggota maka harus tergabung terlebih dahuiu dengan keanggotaan IWAPI. lnti acara ini adalah membantu para anggota dan pengurus untuk bisa mendapatkan toko di pusat kota, teruhma UMKM khususnya supaya mereka memiiiki network yang lebih luas dan sebagainya.
“Tentu kita Ingin memperkuat UMKM yang ada di Indonesia ini untuk bsa bersaing tangguh bukan hanya di era MEA, namun juga di era GIobaIisasi. Apalagi khusus untuk Perempuan Pengusaha, karena Perempuan Pengusaha ini Iebih loyal dan merupakan pengembali kredit terbaik. Hal itu yang terpenting untuk diketahui,” Harap Nita Yudi usai pemotongan Tumpeng yang dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman secara simbolis diserahkan kepada Ketua Umum DPP IWAPI
Di tempat yang sama, anggota IWAPI Halimah telah mengambil stand untuk menjual pakaiam atasan dengan merek @Eudoxia. Sebenarnya dia, pakaian atasan baik untuk pria maupun wanita mengembangkan usaha anaknya Dina Nofizar Putri setelah selesai pendidikan S-2 2016 di Curtin University.
Usaha anaknya itu menurut keterangan Halimah, sudah punya bakat sejak Taman Kanak – Kanak hingga melanjutkan S-1 di Universitas Trisakti dengan mengambil program studi Design Komunikasi Visual.
Sementara usaha yang ditekuni itu terbilang lumayan karena sudah banyak yang diproduksi dan laku terjual melalui online. Selain itu, Dina yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta, telah menjual hasil produksinya saat pameran bisa mencapai 20 potong pakaian terjual dalam satu hari. Begitu juga dalam 30 hari, ancer – ancer bisa menjual 30 potong pakaian. dedy mulyadi
